Mohon tunggu...
Laode Faraz
Laode Faraz Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloooo

hai haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perkembangan UMKM Angkringan Aksara Jiwa di Masa Pandemi

9 September 2021   15:06 Diperbarui: 9 September 2021   15:18 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kalo untuk masalah dalam merintis usaha itu pasti bakalan ada, ga mungkin usaha besar waktu awal dirintis itu langsung sukses dan bagus. Butuh pengorbanan sama effort lebih di awal buat ngebangun usaha itu, apalagi UMKM kaya begini.” ucap Saddam. 

“Beberapa masalah yang terjadi saat ini sih diantaranya yaa konsistensi rasa dalam produksi, apalagi kan ini usaha yang baru terbentuk jadi dalam melakukan branding itu harus bagus. Terus juga diawal ini masih suka rugi, kadang ada beberapa barang yang rusak atau malah hilang, kadang juga ada makanan sisa yang lebih dari 10% jadi ngebuat keuntungan berkurang.” Lanjutnya.

“Karena kita juga itungannya masih awal merintis, jumlah promosi kita buat angkringan juga masih terbilang kurang, sehingga pelanggan pun belum terlalu banyak. Juga karena kita masih baru belajar di dunia bisnis ya kadang manajemen kita dalam keuangan pun masih kurang baik. Jadi kurang lebih itu lah beberapa masalah buat kita ini, rata-rata karena emang kita baru buat aja sih jadinya juga banyak yang masih harus diperbaiki kedepannya. Omset juga masih belum stabil kalo buat sekarang mah, apalagi PPKM kemarin wahh parah itu. Soalnya angkringan kan bukanya malam jadi sangat amat terbatas pada saat PPKM itu, masa angkringan jam 8 udah tutup padahal biasanya bisa sampe shubuh. Ya kurang lebih begitulah keluh kesahnya hahaha.” Tutup Saddam.

Dari penjabaran tersebut dapat diambil pelajaran bahwa memang pada awal pembuatan usaha tidak akan semudah yang dibayangkan, kita harus jatuh bangun dan pantang putus asa dalam menghadapi cobaan. Selain itu kita harus terus evaluasi dan berinovasi untuk perkembangan usaha tersebut agar kedepannya menjadi lebih baik lagi seiring berjalannya waktu, tapi jangan sampai menghilangkan kualitas dan ciri khas lama yang sudah terbentuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun