Mohon tunggu...
Wulan Septian
Wulan Septian Mohon Tunggu... -

Menulis itu menyenangkan, selain seni yang selalu membuat aku merasakn bahagia, menulispun adalah salah satu hal yang aku suka dan bisa membuatku bahagia.\r\nBelieve in yourself you can do it\r\nFollow @Nciie_Ulanz

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apa Makna Dibalik Kalimat itu?

20 Juni 2013   20:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu kau datang menghampiriku, ,dulu juga kau hilang meninggalkan ku! ! !dan sekarang kenapa kau menghampiri ku di saat aku menemukan kebahagiaan ku sendiri! pergilah dan cari kebahagiaan mu! !

Apa makna kalimat yang kau ucapkan itu? Kau merasakan bahagia bersamaku, tapi seolah kau menyesali keabahagiaan kita ini.  Tolong jujur! Jangan karena kamu merasa bahagia bersamaku sekarang, kau malah menutupi rasa rindumu pada sosok wanita yang telah meninggalkan dan menyakitimu. Aku memaklumi dan sangat memahami bila kamu masih merindukan DIA. Jangan kau tutupi semua itu dariku!

Apa sebanarnya makna kalimat yang kau ucapkan itu? Apa kamu benar-benar bahagia hidup bersamaku saat ini? Tapi kenapa harus ada kalimat yang seolah meyakinkan aku bahwa kamu masih menunggu kehadirannya? Aku ini siapa? Jika memang aku hanya perusak kebahagiaan kalian lebih aku pergi dan merelakan kalian hidup bersama.

Bukan kebanggaan yang kudapat ketika mendengar dan mengingat kalimat yang terucap dari mulutmu itu. Gelisah, kecewa, dan bertanya-tanya. Kenapa?

Kamu benar, masalalu yahhh masalalu. Sekarang adalah masa depan yang harus kita lihat dan harus kita sambut, tentunya dengan kebahagiaan kita.

Kalimat yang bertujuan untuk menunjukkan keseriusanmu itu malah membuat aku ragu karena kalimat itu mengandung makna yang lebih dari satu, dan segala kemungkinan dalam kalimat yang kamu ucapkan itu sangat-sangat mungkin terjadi dan sangat mungkin sedang kamu alami saat ini.

Mulutmu berkata bahagia bersamaku, tapi hatimu? Semoga segala kemungkinan yang ku rasakan saat ini tak pernah terjadi. Dan semoga angan-anganku ini hanya sebuah ketakutan, ketakutanku kehilangan rasa cinta tulus darimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun