Juventus tetap tim paling superior di Italia saat ini dengan kesuksesan mereka meraih Scudetto kelima secara beruntun. Sedang Milan gagal bersaing masuk ke zona tiga besar. Perbedaan mencolok itu, membuat Juve lebih diunggulkan di final Coppa Italia minggu 22 Mei mendatang.
Di Serie A musim ini, tak jarang para pemain AC Milan dicaci oleh para pendukungnya sendiri. Coppa Italia menjadi ajang bagi mereka untuk mengembalikan harga diri dan memperbaiki citra klub yang mulai memudar. Brocchi, 40 tahun, ditunjuk sebagai allenatore Milan menggantikan Sinisa Mihajlovic pada April 2016 tentu ingin mengamankan posisinya sebagai pelatih. Jika mampu mempersembahkan trofi Coppa Italia, presiden milan Silvio Berlusconi tentu akan mempertahankannya.
Dalam enam pertandingan, Milan hanya meraih dua kemenangan, dua kekalahan, dan dua seri. Rossoneri menyelesaikan musim di peringkat tujuh klasemen Serie A di belakang Sassuolo. Hal tersebut yang membuat Berlusconi berang dan mengancam untuk tidak membayar para pemainnya jika tidak menemukan performa terbaik.
Berlusconi dilaporkan tidak akan hadir dalam final Coppa Italia di Stadio Olimpico. Meski begitu para pemain dan pelatih Cristian Brocchi akan berjuang mengalahkan Juventus. Karena itu adalah  opsi satu-satunya agar Milan dapat lolos ke Liga Europa.
Di atas kertas Juventus diunggulkan, namun itu tak membuat pemain jumawa. Meski Milan beberapa musim mengalami krisis, tetapi sejarah tetap mencatat Milan adalah tim besar dan pertemuan meraka selalu menjadi laga panas.
Berikut infografis Milan lawan Juventus di final Coppa Italia :
sumber data :Soccerway
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H