Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia ke-3

10 September 2015   02:33 Diperbarui: 10 September 2015   02:40 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Perayaan Hari Puisi Indonesiake-3 di Taman Ismail Marzuki menghadirkan 50 Penyair, 50 Deklamator, 30 Penampil Musikalisasi dan Dramatisasi Puisi."][/caption]

Malam puncak perayaan Hari Puisi Indonesia ke-3 berakhir tadi malam (8/10) di Taman Ismail Marzuki (TIM). Berbagai acara di antaranya pameran dan bazar buku, panggung apresiasi puisi penyair dan komunitas sastra seluruh Indonesia, parade baca puisi pengusaha dan tokoh masyarakat. Dilanjutkan diskusi buku dan seminar internasional tentang puisi, serta Malam Anugerah Buku Puisi. Serangkaian acara tersebut diadakan selama tiga hari oleh Yayasan Puisi Indonesia bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Pusat Dokumentasi HB Jassin.

Penerima Anugerah Buku Puisi dengan total hadiah Rp 100 juta diraih oleh  Aspar Paturusi dengan karya berjudul “Perahu Badi”, Fahrunas MA Jabbar “Tersebab Aku Melayu”, Hamdy Salad “ Tasbih Merapi”, Gus tf “Susi”, Nissa Rengganis “Manuskrip Sepi”. Sedang untuk penerima utama jatuh pada Yudhistira ANM Masardi dengan karya “Arus pagi” dan penyair dari bandung Soni Farid Maulana “Arus Pagi”.

[caption caption="Panggung Apresiasi"]

[/caption]

Sebelum perayaan acara puncak di TIM, pada 26 Juli 2015 acara pembukaan HPI 2015 di Riau dengan tajuk “Salam Puisi” mensosialisasi Indonesi memiliki Hari Puisi. Berbagai komunitas serta pengiat sastra dan budaya melakukan Road to School ke berbagai sekolah menengah.

Selanjutnya di kota Padang pada tanggal 5 September berlangsung di Gedung Teater Umata Taman Budaya Sumbar dengan mengusung “Lirik Silaturahmi Sumbar, Riau, Kepri” diadakan pembacaan puisi, musikalisasi puisi, monolog, workshop dan launching buku Kumpulan Puisi.

Puisi selama ini dianggap jalan sunyi dan sebagian masyarakat masih memandang sastra dan profesi sebagai seniman bukan suatu hal penting. Padahal sastra merupakan sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dari usaha membangun kebudayaan dan karakter bangsa Indonesia dan semoga dengan kegiatan perayaan Hari Puisi mampu menghargai puisi, sastra dan pelakunya secara proporsional.

Selamat Hari Puisi !!!

*

Foto-foto: Koleksi pribadi (trie yas)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun