Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Karamnya Perpustakaan Apung Taman Ayodya

21 September 2016   16:14 Diperbarui: 16 Oktober 2016   17:29 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung sering mengabaikan buang sampah pada tempatnya padahal di sekeliling taman disediakan tempat sampah.

Taman kota adalah ruang publik yang bisa menjadi wahana interaksi dan kolaborasi beragam kegiatan yang berpotensi melibatkan banyak komunitas. Beberapa taman di Jakarta sudah dilengkapi fasilitas olahraga dan wifi selain pemandangan yang menarik dilihat saat bersantai dan bercengkerama dengan teman dan keluarga.

Namun, istilah piawai perencanaan dalam membangun fasilitas umum, tapi ironisnya kurang pandai melestarikan masih melekat di negeri ini dan masyarakatnya. Bisa dilihat dari upaya Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta untuk membuat Perpustakaan Apung di Taman Ayodia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Jarang yang tampak antusias membaca, Kebanyakan pengunjung lebih asyik berfoto atau sebatas duduk di dalam perpustakaan.
Jarang yang tampak antusias membaca, Kebanyakan pengunjung lebih asyik berfoto atau sebatas duduk di dalam perpustakaan.
Awalnya membuat perpustakaan yang berbentuk segitiga di tengah kolam taman yang berada dekat kawasan Blok M itu menjadi angin segar di era globalisasi teknologi di manapun dan kapan pun semua orang bisa membawa buku lewat gadget dengan berbagai aplikasi. Namun, kemudahan tersebut tak menumbuhkan minat anak membaca. Tergerus oleh permainan game yang terdapat di aplikasi ponsel.

Perpustakaan Apung Taman Ayodia yang dibangun Desember tahun lalu (Perpustakaan Apung Taman Ayodya Mulai Bersolek) ternyata belum ada setahun sudah karam. Karena alasan sepinya pengunjung yang berminat untuk membaca dan perpustakaan hanya sebagai alas duduk sepasang kekasih atau pengunjung yang sengaja mengusir penat dan capek dengan rutinitas bisa di sekitar taman yang juga disediakan tempat duduk atau di sekeliling kolam.

Tidak hanya di luar, di dalam kolam pun sampah plastik masih terlihat mengapung mengurangi keindahan kehidupan ikan-ikan.
Tidak hanya di luar, di dalam kolam pun sampah plastik masih terlihat mengapung mengurangi keindahan kehidupan ikan-ikan.
Namun, hal tersebut seharusnya bisa diatasi dengan cara memperbanyak buku bacaan dan mengusir pasangan muda yang hanya duduk memandang pemandangan dan ikan di dalam perpustakaan. Mengingat taman yang luas. Sedang Perpustakaan Apung hanya muat buat sepuluh orang dewasa.

Pemprov DKI tidak hanya menambah fasilitas bermain bagi anak di Taman Ayodia. Agar anak-anak balita bisa memanfaatkan taman untuk belajar dan bermain. Tetapi juga harus menggandeng komunitas-komunitas agar kegiatan perpustakaan yang sudah berdiri lebih bermanfaan seperti kegiatan lomba mewarnai untuk anak-anak. Atau kegiatan sastra yang mampu menarik penikmat buku maupun masyarakat umum.

Namun, ternyata harapan Perpustakaan Apung semakin dikenal dan nyaman bagi anak-anak telah hanyut. Sekarang bangunan berbentuk segitiga jika jauh menyerupai perahu di tengah kolam taman telah karam. Ironis, kita pintar membangun tetapi kurang pandai melestarikan dan menjaga.

Penampakan bangunan di atas kolam taman Ayodia sekarang karam.
Penampakan bangunan di atas kolam taman Ayodia sekarang karam.
Penampakan Taman Ayodia sekarang tanpa adanya Perpustakaan Apung
Penampakan Taman Ayodia sekarang tanpa adanya Perpustakaan Apung
*

Foto-foto: Taman Ayodia sebelum Perpustakaan Apung karam : Koleksi Pribadi (Trie yas)

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun