Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi dan Barisan Para Mantan

22 Agustus 2018   13:36 Diperbarui: 22 Agustus 2018   13:39 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Trie Yas.

Selama empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sudah tercatat ada empat reshuffle, perombakan kabinet. Yang pertama, saat pemerintahan Jokowi-JK berjalan 10 bulan, tepatnya pada Rabu, 12 Agustus 2015..

Reshuffle II dengan pergantian pada posisi 13 menteri dan satu badan pada 27 Juli 2016. Sedang yang ketiga hanya satu kementerian yang mengalami perubahan .Yakni, Menteri Sosial Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur. Posisinya digantikan oleh Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. Jokowi juga menambah beberapa lembaga pemerintahan non-struktural..

Reshuffle IV dilakukan pada 15 Agustus 2018. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, digantikan oleh Syafruddin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Polri.

Sebagian para mantan menteri Jokowi yang dicopot di tengah jalan, kini beralih haluan, pada tahun politik ini, mereka memilih menjadi oposisi. Wajarlah dalam politik kayak pacaran, kalau ngga cocok cari gantengan baru, tak masalah dulu tak sudi melihat mukanya, kini jadi klepek-klepek... tiap hari dipuji. Asal jangan jadi mata-mata saja seperti film-film kolosal jaman kerajaan. Iya tho ?

Nah ini nieh nama yang muncul di permukaan; bukan rahasia umum lagi dech..

1. Anies Baswedan

Semua orang Indonesia mungkin sudah tahu kenapa Anies Baswedan yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI ada di pihak yang berlawanan dengan Jokowi dalam pilpres 2019-2024.

Kalau belum tahu, aku cerita sedikit dech.... Ya, siapa tahu awam banget isu politik.

Singkat cerita, Pada Pilpres 2014, Anies Baswedan ditunjuk menjadi juru bicara Jokowi-JK. Saya masih ingat ketika meliput beberapa kampanye Jokowi-JK, Bagaimana luwesnya Pak Anies menghadapi wartawan, kata-kata yang dilontarkan kelihatannya penuh ketulusan dan sangat santun.

Nah, Setelah Jokowi-JK menang, Anies dijadikan menteri pendidikan dan kebudayaan. Tapi pada  Reshuffle II , 27 Juli 2016 digantikan oleh Prof. Muhajir. Kemudian Pada Pilkada DKI 2017, tiba-tiba Anies maju sebagai calon gubernur diusung oleh Prabowo Subianto, penantang Jokowi di pilpres sekarang, e... 4 tahun lalu juga ikut.

Pada Pilpres tahun ini/depan, Anies mengaku tak hanya mendapatkan tawaran Cawapres dari Prabowo Subianto, tetapi juga mendapat tawaran menjadi Capres dari poros ketiga. Namun, karena alasan hutang budi kepada Prabowo lah, Anies tetap bertahan menjadi Gubernur DKI saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun