Berbicara film Ada Apa Dengan Cinta 2 berarti berbicara tentang Yogyakarta. Penonton tidak hanya diajak bernostagia dengan tokoh Rangga dan Cinta tetapi juga ikut diajak menyelusuri romantisnya tiap sudut kota Jogja.
1. Papermoon Puppet Theatre
Jln. Langensuryo KT II, No. 176
Papermoon Puppet Theatre berdiri dari kegelisahan Ria melihat dunia pendidikan seni di Indonesia, di mana anak-anak diajari untuk meniru, tidak untuk bereksperimen dan berani mencoba hal-hal baru.
Selama ini, pentas boneka identik dengan anak-anak. Tetapi Papermoon Puppet Theatre di dirikan Ria dan suami Iwan Effendi melihat teater boneka sebagai salah satu bentuk penyampaian pesan yang dapat diterima oleh semua publik, tidak hanya anak-anak. Di AADC 2, Rangga dan Cinta menonton pementasan Secangkir Kopi dari Playa, yang ceritanya mirip dengan kisah cinta mereka.
2. Klinik Kopi
Jln. Kaliurang KM. 7,8, Gang Bima, Sinduharjo, Slema
"KOPI tanpa narasi, hanyalah air berwarna hitam..."
Di Klinik Kopi, segelas kopi tersaji bukan sekadar sebagai minuman pesanan. Kopi hadir dengan segala cerita di belakang kenikmatannya. Tentang asal, tentang petani penanamnya. Semua dijelaskan Pepeng di depan mata, telinga, dan hidung penikmat. Benar, kita diajak membaui aroma kopi yang hendak kita nikmati. Harum dan wangi biji kopi Nagari Lasi pun sudah terekam di memori penciuman.
Penggemar kopi, khususnya kopi lokal, wajib datang ke sini.
3. Istana Ratu Boko
Jln. Prambanan – Piyungan KM. 3, Sleman
Jogja terkenal dengan keindahan candi-candi yang megah, tetapi menariknya AADC mengambil gambar candi yang secara fisik tingal puing-puing. Candi Ratu Boko berbeda dengan Borobudur dan Prambanan. Meski begitu nilai sejarahnya sangat kaya hingga mampu memancing imajinasi kita untuk membayangkan kemegahan istana kala itu. Terlebih, kompleks ini berada di atas bukit Boko yang cukup sunyi, sehingga pengunjung lebih leluasa untuk mengeksplorasi setiap sudut bekas istana.
4. Punthuk Setumbu
Jln. Borobudur Ngadiharjo KM. 3, Karangrejo, Borobudur, Magelang