Waktu liburan sekolah bertepatan dengan libur Maulid Nabi, Natal sekaligus tahun baru yang berdekatan dimanfaatkan warga Jakarta untuk mengajak anak liburan ke luar kota atau luar negeri. Tetapi jika selama liburan dihabiskan di Jakarta, tak ada salahnya mengajak anak bermain ke taman sekalian mendekatkan anak dengan alam dan menikmati udara segar.
Sekarang di taman sudah dibangun beberapa fasilitas, selain fasilitas olahraga dan wifi juga ada perpustakaan. Ya, Taman Ayodya yang terletak di jalan Mahakam Raya, Jakarta Selatan sudah dibangun perpustakann apung yang dilengkapi buku bacaan anak-anak, yang terdiri dari dua kategori, yaitu cerita fiksi dan nonfiksi. Dinding sisi kiri dilengkapi dengan deretan rak, mulai dari yang terendah agar bisa dijangkau oleh anak-anak.
Dinamakan perpustakaan Apung sebab berdiri kukuh pada bagian tengah atau pusat taman. Terdapat danau buatan seluas 1.500 meter persegi. Sekeliling taman bagian luar dihiasi oleh pepohonan tropis yang tinggi dan rimbun. Kemudian pada bagian dalam terdapat pepohonan yang ukurannya lebih kecil, hamparan rumput hijau, anekaragam bunga yang cantik. Perpustakaan Apung yang dari jauh menyerupai kapal ini hanya muat untuk sepuluh orang dewasa tetapi itu bukan masalah besar karena buku bisa dibawa keluar, dibaca di pedopokan atau di samping taman yang sudah disediakan tempat duduk atau rebahan.
Masyarakat bisa ikut mendonasikan buku atau barter. Salah satu pengamen bernama Angga yang mengaku ikut menjaga taman bisa ditemui jika ingin mendonasikan atau barter buku.
Dengan adanya perpustakaan di taman, masyarakat diharapkan lebih senang dan sering datang ke taman. Bukan sebatas ngumpul dengan teman atau pacar, dan berolaharaga, tetapi para orang tua bisa membawa anaknya untuk membaca sekaligus bermain karena pada kenyataannya para pengungjung taman selama ini salah memanfaatkan taman sebagia tempat pacaran.
Taman Ayodya yang dulunya bernama Taman barito terletak di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan memang mulai berbenah. Taman ini sangat ramai pengunjung diantaranya komunitas-komunitas. Lokasi taman juga strategis dekat dengan Blok M. Sempat dipandang negatif karena keberadaan pekerja seks komersial (PSK).
Namun dengan ditambahnya beberapa fasilitas, Taman Ayodya tidak hanya dilirik oleh kawula muda saja. Tetapi juga para orang tua dalam memberi hiburan sekaligus edukasi kepada putra-putrinya. Semoga dengan adanya perpustakaan apung bisa meningkatkan kemauan anak-anak membaca. Di era teknologi ini anak-anak lebih tertarik dengan dunia digital daripada buku. *