Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kolaborasi Para Seniman dalam Pameran 'Alkisah'

16 Agustus 2015   06:40 Diperbarui: 9 Mei 2016   12:28 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi fotografer dibutuhkan kejelian memadukan harmonisasi antara ide dan eksekusi dengan berbagai elemen estetika. Fotografi adalah seni yang banyak dipakai dunia sebagai media ekspresi seniman berbagai aliran dari pekerja seni (aktris/aktor), perancang mode dan aksesoris, penata busana dan penata rias bersatu menciptakan foto-foto yang tidak hanya bercerita tetapi mampu membuat keindahan terpancar.

Ide kreatif bisa hadir darimana saja, berawal dari keinginan membuat karya fotografi dengan tema sarat Indonesia mendorong Rio Wibowo atau lebih dikenal dengan Rio Motret untuk membuat pameran “Alkisah” diselenggarakan di Atrium East Mall Grand Indonesia Jakarta (15-23 Agustus 2015) dengan menampilkan 17 cerita rakyat Indonesia yang sekarang mulai sedikit terabaikan kaum muda karena lebih memilih cerita-cerita dari luar padahal Indonesia kaya akan legenda dan cerita rakyat yang dulu sering diceritakan orang tua kita.

Ide Rio sejak dua tahun lalu tersebut mendapat sambutan dari beberapa pihak antara lain Bakti Budaya Djarum Foundation yang sejak tahun 1992 mendukung lebih dari 1.500 kegiatan budaya. “Cerita rakyat selalu membuat kita terhibur sampai sekarang, tetapi bahasa lisan yang dulu dipakai harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Kemajuan di bidang visual dan multimedia harus mampu kita manfaatkan, ujar Renitasari, Program director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Tidak tanggung-tanggung, ada 65 selebriti, 15 desainer, 10 fashion stylist dan make up artist yang terlibat dan semuanya gratis tanpa meminta bayaran. Semua seniman yang terlibat mempunyai visi dan misi sama yaitu ingin membangkitakan kembali daya tarik cerita rakyat dengan pendekatan berbeda yakni salah satunya melalui fotografi.

Jaka Tarub dan 7 Bidadari

[caption caption="dalam foto Gisella Anastasia berperan sebagai Nawang Wulan."]

[/caption]

Seorang pemuda bernama Jaka Tarub melihat bidadari mandi di sungai lantas mengambil selendang salah satu bidadari tersebut sehingga tak bisa pulang. Nawang Wulan, nama bidadari tersebut lantas dipersunting Jaka Tarub tetapi setelah hidup bahagia, Nawang Wulan menemukan selendangnya di lumbung padi dan terbang kembali ke khayangan.

Ande ande Lumut


Cerita yang tak asing di masyarakat Jawa dan sering dibawakan pada pertunjukkan seni ketoprak. Menceritakan lelaki misterius idaman wanita di desa Dadapan yang sedang mencari istri. Banyak gadis ikut sayembara termasuk tiga bersaudara Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting biru yang sampai rela menyerahkan diri mereka pada siluman kepiting Yuyu Kankang agar dapat menyebrang sungai untuk menemui Ande Ande Lumut seorang pangeran sakti yang dapat mencium bau tiga bersaudara Kleting tersebut. Dan akhirnya adik tiri mereka, Klanting Kuning yang dapat menyebrangi sungai tanpa dicium Yuyu Kankang dipilih sebagai istri Ande ande Lumut. Lokasi pengambilan gambar mengambil tempat di sebuah air terjun di Bogor.

Malin Kundang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun