Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bermulai dari AADC dengan Kembalinya Dian Sastro Berlanjut Dengan Mahakarya Dee dan Diteruskan Mira & Riri Dan Sang Misterius Nicholas Saputra

21 Desember 2014   08:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:49 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu masih ingat film remaja yang membuat remaja remaja mulai berbondong bondong datang ke bioskop lagi menyaksikan film karya anak negeri setelah sekian lama gedung  bioskop dipenuh rilis judul judul film asing yang memang membuat kita tak sayang merogok kantong. Ya, film itu adalah Ada Apa Dengan Cinta. Melambungkan nama Dian Sastro dan Nicholas Saputra menjadi idola remaja pada awal tahun 2000an.

Dan memang sampai sekarang Dian dan Nicho masih punya taji dalam kualitas akting dan tetap menjadi ikon dalam perfilman Indonesia meski sekarang talent talent muda mulai bermunculan dan tetap produktif dibandingkan mereka berdua contohnya Lukman sardi yang sudah membintang lebih dari seratus film. Begitu juga dengan Reza Rehadian yang dalam setahun muncul dalam beberap film dengan peran yang berbeda beda dari protagonis sampai antagonis.

Dian Sastro hanya membintang beberapa film dan sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak. Nicholas Saputra sendiri lebih banyak memilih film film festival yang tak memiliki tempat di bioskop. Entah apa mereka kompak untuk mengurangi tampil di film atau karena ingin membintangi film film yang non mainstream. Terakhir film Nicho main dalam  film What They Don't Talk About When They Talk About Love dangan Ayushita dan Karina Salim yang susah banget di cari di bioskop padahal filmnya menarik tentang siswa di sekolah berkebutuhan khusus.

Namun diakhir tahun 2014 ini, baik Dian dan Nicho kembali muncul, berawal dari iklan Line untuk mempromosikan fitur terbaru "Find Alumni” yang jeli memilih Film AADC yang berakhirnya mamang masih mengantung dan bikin penasaran walau film itu juga pernah dilanjutkan dalam bentuk senetron yang tanya di RCTI. Tetapi mungkin para pemeran di film AADC memang tak bisa digantikan atau memang punya daya tarik sendiri sampai sekarang karena jarang muncul di layar kaca seperti Ladya Cherill yang berperan sebagai Alya, Adinia Wirasti: Carmen, Sissy Priscillia : Milly. Hanya Titi Kamal yang berperan sebagai Maura yang sebelum terjun di film sudah wara wiri sebagai pemian senetron.

Line tak salah, animo masyarakat sangat tinggi dan meminta kisah Rangga dan Cinta dilanjutkan. Dan tiba tiba Dian Sastro yang sudah hampir enam tahun vakum kembali ke layar dengan film 24 jam/7 hari setelah itu Nicholas Saputra dengan film laga Pendekar Tongkat Emas yang masih panas panasnya di bioskop.

24 jam/7 hari

Setelah hampir enam tahun lamanya tak eksis di dunia seni peran, Dian Sastro kembali hadir lewat film drama komedi berjudul 7/24 (7 Hari 24 Jam. Karya Fajar Nugros , drama komedi. Di film ini Dian berpasangan dengan Lukman sardi sebagai pasangan suami  istri. Dari segi cerita yang dibangun adalah kehidupan sehari hari dan seperti film film komedi tetapi kualitas akting Dian dan Lukma Sardi tampak alami dan tentu bisa membuat penonton ketawa lepas. Sudah tanya di di bioskop tbulan kemari 27 November 2014.

Film ini bercerita tentang suami-istri pada zaman modern yang "terjebak" dalam sebuah kebersamaan di satu kamar rumah sakit. Walaupun 80 persen latar film ini adalah kamar rumah sakit, sang sutradara berhasil membuat film ini tak membosankan. Soalnya, permainan karakter pasangan suami-istri dalam film ini sangat ditonjolkan. Dalam film ini kita juga bisa melihat “Cinta” Dian Sastro yang sudah menjadi ibu ibu (dari fisik).

Lumanyanlah… buat ketawa…

Supernova.

Adalah novel pertama Dee. Sebuah novel fiksi ilmiah yang melambungkan nama dee menjadi novelis ternama di Indonesia dan dari novel Supernova yang dibuat seri hingga 6 Dee selalu menelurkan buku bukunya menjadi best seller.

Ketika pertama mendengar novel supernova kestaria, Putri dan Bintang jatuh akan di filmkan. Ada sedikit keraguan bahkan kecewa pada Dee kenapa memberi ijin sebab dari semua buku buku Dee entah novel atau kumpulan cerpen hanya Supernova karya Dee yang tak boleh dirusak dan biar pembaca menvisualisasikan dalam pikirannya sendiri sendiri.

Ketika film Supernova rilis 11 Desember 2014 kemarin. Saya langsung ke bioskop bukan karena para pemain dan tangan dingin Rizal mantovani yang sukses dengan adaptasi 5 cm tetapi karena Dee.

Dan hasilnya kecewa…

Mengangkat cinta terlarang, antara Fere (Harjunot Ali ) dan rana ( Reline shah perempuan yang sudah memiliki suami dan pasangan Gay antara Dimas  dan Ruben  yang sedang menusun roman  berjudul Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh yang ternyata hidup dan ada di sekitar mereka.

Film ini lebih condong melihat sisi percintaan padahal dalam cerita tersebut ada sosok sentral jika di beri peran lebih besar seperti novelnya akan sangat menarik dan memikat, yaitu diva, sang Bintang Jatuh dan supernova, tokoh avatar yang mendirikan jaringan laba laba  menjadi ide utama novel.

Di film supernova sendiri, porsi seorang diva hanya menjadi pelengkap film bukan unsur yang penting seperti Fere dan rana. Padahal dengan karakter diva yang tegas, sadis, seorang supermodel yang cerdas dan penyendiri terlebih pilihannya menjadi pekerja seks tidak dijelaskan dengan detail seperti dalam novel. Tidak sedetik percintaan Farel dan Rana. Tokoh Diva adalah punya katakter yang kuat dan tidak maenstraem, tak umum tetapi itulah daya tarik novel supernova.

Sepertinya Rizal Mantovani belum bisa move on dari film 5 cm terbukti pemilihan aktris peran utama dan soundtranknya sama. Ada Fedil Nuril, Harjunot Ali dan Raline Shah. Musik diisi oleh band Nidji. Sama seperti film 5 cm

Terakhir catatan dari Pendekar Tongkat Emas

Yang menghadirkan bintang bintang papan atas dan keluar pas dengan momen reuni AADC. Film yang juga membesarkan nama Miles. Terlebih film ini mengobati masyarakat akan kerinduan film laga yang digarap dengan serius dan total dalam perakting selain piawa bermain tongkat mereka juga harus piawa mengolah emosi.

Nicholas Saputra, Reza Rehadia, Eva Celia dan Tara basro sangat total dan memikat tak kalah menawan dengan akting a Christine Hakim.

Dian satro, Nicholas saputra masih menjadi daya pikat seperti dalam film AADC, Lukman Sardi dan Reza Rehadian, Harjunot Ali dan Raline Shah adalah aktor aktor berbakat dan selalu mengisi perfilman Indonesia akhir kahir ini.  Sedang Eva Celia dan Tara Basro wajah baru yang memberi angin segar dalam perfilman Indonesia dan semoga animo masyarakat untuk menonton film Indonesia yang berkualitas dan menghibur semakain meningkat. Kita tentu prihati dengan jumlah penonton yang film anak negeri yang turun dratis dari tahun ke tahun.

Dan tentu ada Dee. Penulis jenius memiliki jutaan pembaca yang fanatik.

 

***

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun