Mahasiswa KKN-PPM Kelompok 56 turut membantu kegiatan ajar-mengajar di Taman Pengajian Anak-Anak (TPA) Kanzul 'Ilmi yang rutin diadakan di Meunasah gampong Ulee Geudong setiap sore, Kamis (19/10/2023). TPA tersebut ramai dihadiri oleh para anak-anak gampong Ulee Geudong dari berbagai tingkat sekolah dan kelas. Anak-anak tersebut kemudian digolongkan berdasarkan tingkat bacaan Al-qurannya.
Sawang |Saat membantu kegiatan pengajian, mahasiswa KKN-PPM kelompok 56 yang berasal dari luar Aceh menemukan perbedaan cara mengeja baris huruf-huruf hijjaiyyah pada bacaan anak-anak. Perbedaan tersebut kemudian menjadi pengalaman unik bagi mahasiswa dari luar Aceh yang sekaligus tidak bisa berbahasa Aceh.
"Kaget banget pas anak-anak ngeja bacaan iqra-nya, beda banget sama tata cara di daerah aku. Kalau di daerah aku, kami biasanya membaca baris kasroh, fatah, dan dommah itu begini. Umpamanya kan huruf Wa, jadi kami bacanya Wa date Wa, Wa bawah Wi, Wa dopen Wu, jadinya Wa, Wi, Wu. Dan anak-anak tadi ngejanya begini, We ateuh bareh wa, we iyup bareh wi, we cukok bareh Wu, jadinya tetap Wa Wi Wu. Secara akhir sih sama yah gak ada perbedaan, cuman beda di cara pengejaannya aja." Tutur salah satu mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Mahasiswa itu mengaku berasal dari daerah Tapanuli Selatan dan sama sekali tidak paham dengan bahasa Aceh, sehingga menurutnya pengalaman ini menjadi hal unik yang ia dan teman-teman KKN-PPM lainnya temui di gampong Ulee Geudong ini. Setelah pengajian, anak-anak kemudian mengadakan sholat ashar berjamaah.(Lanma).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H