Exit interview adalah proses wawancara yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan yang akan mengakhiri masa kerjanya. Wawancara ini bertujuan untuk menggali alasan di balik keputusan karyawan untuk keluar dan mendapatkan masukan yang konstruktif mengenai pengalaman mereka selama bekerja di perusahaan tersebut. Proses ini bisa dilakukan melalui pertemuan langsung, survei, atau bahkan melalui bentuk komunikasi lainnya.
Exit interview memiliki banyak manfaat penting bagi perusahaan, baik dalam meningkatkan lingkungan kerja maupun dalam perbaikan sistem internal perusahaan. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
- Mendapatkan Umpan Balik Berharga
Anggota organisasi atau SDM yang keluar sering kali dapat memberikan perspektif yang lebih objektif mengenai lingkungan kerja, budaya perusahaan, atau sistem manajemen. Masukan ini dapat menjadi bahan evaluasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas organisasi / perusahaan. - Mengidentifikasi Masalah Internal
Dengan mengetahui alasan SDM meninggalkan organisasi, maka pengurus organisasi bisa mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, seperti kurangnya komunikasi organisasi, rendahnya engagement, rendahnya kepuasan kerja, hubungan antar rekan yang buruk, atau ketidakpuasan terhadap kebijakan yang ada. - Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan
Data dari exit interview dapat digunakan untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi turnover di masa depan. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab SDM keluar, organisasi / perusahaan dapat melakukan perbaikan yang dapat meningkatkan retensi anggotanya. - Menjaga Hubungan Baik dengan Karyawan yang Keluar
Meskipun karyawan meninggalkan perusahaan, exit interview yang dilakukan dengan baik dapat menjaga hubungan profesional yang baik. Hal ini penting karena karyawan yang keluar dengan baik akan lebih cenderung menjadi duta yang positif bagi perusahaan.
Secara umum, kerangka exit interview bisa dibagi menjadi beberapa bagian utama:
- Persiapan
Tentukan tujuan exit interview dan siapkan pertanyaan yang relevan untuk karyawan yang keluar. Pertanyaan tersebut dapat mencakup alasan pengunduran diri, pengalaman di tempat kerja, serta saran atau kritik yang bisa diberikan. - Pelaksanaan
Lakukan wawancara dengan sikap yang terbuka dan tidak menghakimi. Pastikan prosesnya berlangsung dalam suasana yang nyaman dan penuh pengertian. - Analisis
Setelah wawancara, lakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh. Identifikasi pola atau masalah yang berulang, serta buat laporan untuk dijadikan bahan evaluasi oleh manajemen. - Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil exit interview, perusahaan bisa mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Exit interview bukan hanya sekadar prosedur administratif yang harus dilaksanakan ketika seorang karyawan atau anggota organisasi mengundurkan diri. Lebih dari itu, ini adalah alat penting bagi organisasi atau perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan exit interview dengan bijak, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan meminimalkan turnover di masa depan.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI