Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Temanku yang Sudah Divaksin Covid-19 Tahap ke-1

26 Januari 2021   16:35 Diperbarui: 14 Februari 2021   18:56 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman saya Ewo, 39 th, yang berprofesi sebagai apoteker bercerita bahwa ia senang sekali karena pada akhirnya mendapatkan antrian untuk menerima vaksin COVID-19. 

Memang sesuai kebijakan pemerintah bahwa tenaga kesehatanlah yang pertama-tama akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, tentu salah satu pertimbangannya adalah karena para tenaga kesehatan ini setiap hari bertemu dengan pasien, sehingga kemungkinan terpapar penyakit terutama  virus COVID-19 sangatlah besar. 

Padahal layanan kesehatan sangat diperlukan bahkan menjadi tulang punggung untuk menghadapi masa pandemi yang panjang ini, oleh karena itu dengan menerima vaksin terlebih dulu diharapkan para tenaga kesehatan bisa memiliki kekebalan tubuh terhadap virus untuk selanjutnya bisa terus sehat dan bisa melakukan pelayanan medis kepada pasien.

Ia mengatakan agar tidak gagal divaksin pada hari H, ia  memastikan tubuhnya  tetap fit, dengan  cara menjaga pola makan yang sehat, dan tetap berolah raga rutin seperti biasa. 

Ketika saya bertanya apakah ada perbedaan reaksi tubuh antara sebelum dengan setelah menerima vaksin? Ewo menjawab bahwa tidak ada perbedaan signifikan yang dirasakannya.  

Jam 11 siang menerima vaksin, jam 5 sore dia sudah main futsal dengan teman-temannya seprofesi, bahkan bisa bermain full 1 jam tanpa diganti, malahan bisa menjadi top scorer. 

Dari situ saya bisa membayangkan Ewo sehat sekali, dan tidak ada ada pengaruh apapun atas vaksin yang dia terima 6 jam sebelumnya. Untuk diketahui saja Ewo divaksin tanggal 22 Januari  2021 dan obrolan saya dengannya adalah tanggal 26 Januari, artinya sudah 4 hari dia menerima vaksin COVID-19 dan kondisinya baik-baik saja sampai saat ini.

sumber resmi: @kemenkes_ri
sumber resmi: @kemenkes_ri
Bagi Ewo keyakinan bahwa vaksin adalah sarana yang terbaik untuk mendapatkan kekebalan pribadi maupun komunal adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Vaksinasi itu halal, apalagi pemerintah dan MUI sudah mengesahkannya, maka kita harus taat dengan rencana pemerintah atas program vaksinasi secara nasional ini. 

Menurutnya pula, pemerintah juga jitu memilih strategi vaksin ini supaya ekonomi bisa pulih lagi, tenaga kesehatan bisa bekerja dengan aman lagi, sehingga pasien dengan penyakit lain bisa tertolong. Sebab selama masa pandemi ini rumah sakit sangat direpotkan dengan penanganan pasien COVID-19.

Masih ragu dengan status halal-haram vaksin? Baca tulisan Kompasianer Endah Rosa:  Polemik Vaksin Halal-Haram di Indonesia

Ada tips menarik yang disarankan Ewo bagi setiap orang yang telah menerima vaksin, yaitu harus teratur berolah raga sesuai jenis olah raga yang biasa dilakukan, serta banyak makan sayur dan buah. Itu sangat membantu percepatan pembentukan antibodi setelah menerima rangsangan dari vaksin COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun