Seperti dilansir dari kompas.com seorang epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman meminta masyarakat yang akan menerima vaksin untuk tidak ragu lagi terhadap vaksin Sinovac. Sebab, selain uji klinik telah dijalankan sesuai kaidah sains, vaksin juga terbukti memiliki efikasi di atas standar yang ditetapkan WHO.Â
"Secara sains sudah terbukti sejauh ini aman. Selain itu, vaksin memiliki setidaknya ada efek atau fungsi proteksi 65,23 persen efikasi, kalaupun turun tetap di atas kisaran 50 persen," jelas Dicky. Ini berarti, penerima vaksin memiliki potensi terlindung dari infeksi Covid-19 sebesar 65,23 persen, atau jikapun turun, masih ada di atas 50 persen.
Sedangkan akun instagram resmi Kementerian Kesehatan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tujuan vaksinasi bukanlah kekebalan individu, tetapi kekebalan kelompok atau di kenal dengan istilah herd immunity yang terbentuk ketika sebagian besar populasi telah kebal terhadap suatu penyakit menular sehingga dapat memberikan perlindungan tidak langsung kepada mereka yang tidak kebal terhadap penyakit tersebut.Â
Baca tulisan Kompasianer Septi Kusumaningtyas:Â Begini Cara Vaksin Membentuk Herd Immunity
Menutup tulisan ini seyogyanya kita semua mendukung program pemerintah untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bisa terlaksana dengan baik. Semoga masyarakat semakin sadar pentingnya menerima vaksin COVID-19 agar Indonesia segera terbebas dari pandemi yang sudah terlalu lama ini.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H