Mohon tunggu...
Lani Nurlaelani
Lani Nurlaelani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya membaca buku novel dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyesalan

30 November 2023   10:38 Diperbarui: 30 November 2023   11:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asih seorang gadis kampung yang melanjutkan pendidikan tinggi di Bandung, dia sangat baik terhadap teman-temannya, tak sekalipun dia menyakiti atau berkata - kata kasar kepada temannya. Suatu ketika dia diminta temannya yang bernama untuk memberikan jawaban tugas yang harus dikumpulkan, 

Rika,"sih aku pinjam tugasmu yah?"

Asih, "baik, tapi sekalian kumpulin yah!"

Rika, "Oke".

saking baiknya asih memberikan hasil pekerjaannya untuk disalin oleh temannya itu, hingga hari dimana pengumuman penilaian, tiba-tiba nilai mata kuliah asih kosong dan alasannya asih tidak mengumpulkan tugas. Betapa kagetnya asih, segera dia menghubungi dosen mata kuliah tersebut, tetapi tidak bisa dihubungi, setelah berkali-kali mencoba menghubungi dan selalu gagal, asih menemui dosen yang lain yang bernama pa eko, dan menanyakan dosen matematika yang memberi nilai kosong.

Asih, "Pa, dosen matakuliah matematika kemana?, saya terus menerus menghubunginya, tapi tidak ada jawaban".

Pa Eko, "Oh, bu rini..., dia sudah pindah, kemarin itu pas pengumpulan tugas dia terakhir kalinya datang".

Asih, " terus gimana dong nilai satu semester kosong, padalah aku ngga pernah izin, terus suka ngumpulin tugas".

Pa Eko, " Sepertinya bu rini ngasih nilai berdasarkan tugas terakhir yang dikumpulkan".

Asih, " Ya udah pa, kalau tidak ada solusi yang lain, terpaksa deh ngulang lagi satu semester".

Dengan muka murung asih keluar ruangan pa eko, dia sangat menyesal kenapa tugas terakhir diserahkan ke temannya, mau marah pun nilai matakuliah tidak akan berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun