Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Logo "Halal Indonesia" dan Upaya Nativisasi Islam di Indonesia

13 Maret 2022   23:35 Diperbarui: 13 Maret 2022   23:43 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncak dari polemik tersebut yaitu diselenggarakannya pergelaran wayang yang diinisiasi oleh pegiat Islam Nusantara, dimana wayang tersebut dibentuk wajahnya menyerupai si penceramah yang melakukan adegan-adegan tidak senonoh. Sentimen budaya pun dibenturkan dengan agama Islam.

Upaya nativisasi juga sejalan dengan fenomena anti-arab yang terjadi belakangan ini, bahwa Islam bukanlah Arab dan Arab bukanlah Indonesia. Fenomena tersebut juga melahirkan istilah Islam Nusantara yang dicetuskan oleh petinggi ormas terbesar di Indonesia beberapa tahun lalu. Kini nilai-nilai Islam Nusantara menjadi komoditi yang kini tengah dipaksa tawarkan kepada masyarakat luas. 

Terlebih lagi saat ini para petinggi ormas tersebut tengah menduduki posisi-posisi strategis di pemerintahan. Tidak hanya di masyarakat luas, penetrasi pemikiran anti-arab juga berhasil mempengaruhi kalangan militer. 

Hal tersebut dibuktikan dengan statement seorang KASAD yang menyatakan bahwa. "Tuhan kita bukan orang Arab." hal itu pun membuat sebagian besar masyarakat muslim geram, dan lagi-lagi banyak diantara para pegiat Islam Nusantara yang membela beliau.

Lalu apa itu nativisasi?

Dalam buku Percakapan Antar Generasi: Pesan Perjuangan Seorang Bapak, Mohammad Natsir menyebutkan, ada tiga tantangan dakwah eksternal yang dihadapi umat Islam Indonesia saat ini, yaitu (1) Pemurtadan, (2) Gerakan sekularisasi dan (3) gerakan nativisasi. 

Sumber; google.com
Sumber; google.com

Dalam nasehat yang disampaikan kepada Prof. M. Amien Rais dan kawan-kawan itu, Pak Natsir mengingatkan perlunya umat Islam mencermati dengan serius gerakan nativisasi yang dirancang secara terorganisir, yang biasanya melakukan koalisi dengan kelompok lain yang juga tidak senang pada Islam, apakah golongan ahlul-kitab maupun golongan sekularis sendiri.

Nativisasi sendiri adalah sebuah upaya untuk memarginalkan peran agama islam dengan cara mengangkat budaya-budaya pra Islam sebagai lawannya.

Gerakan ini awalnya dibentuk oleh kolonial Belanda dalam upaya mereka meng-agitasi kekuatan-kekuatan islam yang pada saat itu menjadi lawan terberat penjajah. Diantara tokoh nativisme yang namanya sering ditulis dalam sejarah antara lain Sir Thomas Stamford Raffles dan Van Der Bosch, termasuk juga di dalamnya Snouck Hurgronje.

Pemerintah kolonial sejak abad ke-17 bahu membahu bersama para misionaris untuk menyebarkan paham nativisme ke masyarakat dengan membangkitkan kembali budaya-budaya yang telah lama terkubur. Upaya tersebut dilakukan guna mereduksi ajaran-ajaran Islam yang telah ada di masyarakat agar bercampur dengan budaya-budaya lama atau local wisdom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun