Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Loker Cinta Sang Guru

26 Februari 2022   14:50 Diperbarui: 26 Februari 2022   16:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; pixabay.com

Siapa yang tidak pernah lelah, siapa yang tidak pernah berkeluh kesah, siapa yang tidak pernah marah dan merasa serba salah? Saya yakin setiap orang pernah mengalaminya, siapapun Anda. Bahkan dalam episode kehidupan Rasulullah pun beliau pernah marah, kecewa dan merasa serba salah. Tepatnya pada saat Rasulullah Saw hijrah pertama kali ke Thaif lalu masyarakat disana menolak untuk beriman kepada beliau. Tidak hanya ditolak, Rasulullah Saw juga dihujani batu oleh masyarakat Thaif ketika itu.

Marah, lelah dan keluh kesah tentunya hal-hal tersebut adalah manusiawi adanya. Jika saat itu Rasulullah menginginkan balasan setimpal bagi masyarakat Thaif, sejatinya hal itu masih dapat diterima secara logika. Namun tidak demikian, saat malaikat penguasa gunung menawarkan agar dua gunung yang menghimpit negri tersebut ditimpakan kepada mereka Rasulullah Saw menolaknya, Ia Rasulullah justru berkata,"kelak dari keturunan mereka akan ada orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya". Ialah Muhammad Saw...sang Guru dengan loker yang penuh dengan cinta.

Loker cinta.. begitu saya menyebutnya. Tempat dimana para guru menyimpan stok cinta mereka sebelum bertemu dengan murid-muridnya. Stok cinta itulah yang membuat para guru berusaha selalu menghadirkan energi positif di awal pelajaran. Besar kecilnya energi positif tersebut tergantung sebanyak apa stok cinta yang ia miliki di lokernya.

Guru sebagaimana manusia pada umumnya tentu hidup bersama dengan problematika yang dialaminya masing-masing. Ada yang galau dengan kesendiriannya, ada yang sedang sedih menunggu keturunan yang tak jua hadir, ada yang sedang bingung mengatur penghasilan agar mencukupi untuk hidup tiap bulannya, ada yang lelah dengan tugas-tugas sekolah yang tak juga kunjung habis dan lain sebagainya. Namun guru, sesedih dan segalau apapun, ia tetap harus terlihat bahagia di hadapan murid-muridnya.

Mengapa demikian? Karna energi apapun yang ia tampilkan (positif atau negatif) saat mengajar tentunya akan mempengaruhi semangat belajar siswa-siswinya. Masaru Emoto, salah seorang profesor biologi molekuler dari Jepang melakukan penelitian terhadap partikel air yang terkandung di bunga salju. Partikel air yang ia stimulus dengan kata-kata positif seperti pujian, "terimakasih", "kamu cantik" menghasilkan bunga salju yang indah, sebaliknya partikel air yang ia stimulus dengan ejekan, celaan dan  kata-kata negatif lainnya menghasilkan bunga salju yang rusak.

Hal tersebut tanpa disadari juga berlaku pada manusia yang 72% tubuhnya berisi air. Seseorang yang sejak awal pagi sudah distimulus oleh orang-orang di sekitarnya dengan kata-kata dan kalimat yang positif seperti pujian, motivasi atau bahkan sekedar bahasa tubuh yang positif tentu ia akan bisa menjalani hari tersebut dengan lebih optimis. Dibanding seorang anak yang sejak bangun tidur saja ia sudah dimarahi oleh ibunya karena kesiangan, dibentak ayahnya karna lambat sarapan ketika di sekolah pun dihukum gurunya karna tidak mengerjakan tugas. Bisa dipastikan anak tersebut menjalani hari itu dengan perasaan yang buruk.

Kini kita kembali ke pembahasan tentang loker cinta. 24 Desember 2020 seorang guru di salah satu sekolah di distrik Qinhuandao, China terekam kamera pengawas (CCTV). Ia tak mengira video tersebut nantinya akan menjadi viral bahkan masuk media nasional di negaranya. Dalam video rekaman tersebut terlihat sang guru tengah berjalan menuju kelas tempat ia akan mengajar. Di awal berjalan ia terlihat lelah dan lesu, sampai akhirnya tepat berada di depan pintu kelas ia berhenti sejenak. Ia merapihkan kerah bajunya dan mengatur mimik wajahnya agar tersenyum. Seolah-olah iya sedang mengambil bekal energi positif dari loker cinta miliknya. Setelah itu ia pun terlihat memasuki kelas sambil tersenyum bahagia.

Apa yang dilakukan oleh guru di China itu seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi para guru dimanapun berada. Tidak, senyum itu bukan kepalsuan.. kita hanya sedang berusaha menghadirkan versi terbaik dari diri kita di hadapan anak didik kita. Kita hanya sedang berusaha menstimulus partikel-partikel polos di kelas itu agar menjadi bunga-bunga indah yang akan terus mekar dan mewangi sepanjang masa. Semua itu karna masing-masing dari kita telah dibekali loker cinta dari sang maha pecinta.

Lalu bagaimana dengan guru yang mengajar secara online, apakah masih memungkinkan ia menggunakan loker cintanya? Jawabannya kenapa tidak. Online atau offline hanya soal cara, energi positif kita sebagai guru masih tetap dibutuhkan oleh mereka. Caranya;


- Berusahalah untuk hadir di Gmeet kelas tepat waktu
- Salami dan sapa murid-murid kita dengan penuh antusias, tunjukkan bahwa kita senang bertemu mereka di pagi itu
- Sebisa mungkin bukalah kamera kita agar mimik wajah kita juga terlihat oleh mereka
- Awali dengan memuji Allah atas karunia kesehatan dan kesempatan yang diberikan lalu berterimakasih juga kepada siswa-siswi kita yang telah hadir di awal waktu
- Lalu tanyakan kabar mereka satu persatu, jika waktunya tidak cukup bagi menjadi beberapa kali sesuai dengan urutan absen. Misalnya hari ini yang ditanya kabarnya dari absen 1-15, lalu besok sisanya.
- Selanjutnya silahkan berimprovisasi sesuai dengan pengalaman dan pemahaman masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun