Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar dari Film "Scooby-Doo" dalam Menyikapi Isu PKI

8 Oktober 2021   10:31 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:41 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dulu waktu kecil setiap jam setengah lima sore adalah saat favorit untuk menonton film kartun. Tidak ada istilah rebutan remote, karena saluran satu-satunya yang ada ya TVRI, dan waktu itu belum ada remote tv.

Salah satu film kartun yang sering ditayangkan adalah Scooby-doo. Sejumlah karakter utama pada film ini:

  1. Scooby-doo: anjing yang sok berani, tapi penakut, sering beruntung tanpa diduga menemukan petunjuk penting untuk pemecahan kasus
  2. Shaggy: juga sok berani, tapi penakut, ngumpet duluan bila ada hantu
  3. Daphne: fashionable, sering mengundang bahaya
  4. Fred: tipe action, pemberani dalam mengambil tindakan, dan memecahkan kasus
  5. Velma: tipe pemikir, merupakan "otak" dari kelompok ini, sangat skeptis pada keberadaan hantu atau monster

Ada semacam pakem dalam plot film Scooby-Doo:

  1. Ada kabar mengenai tempat yang mendapat gangguan hantu atau monster
  2. Geng Scooby-doo menyelidiki, Scooby-doo dan Shaggy tergabung dalam "tim ketakutan", sementara Velma, Fred, dan Daphne dalam "tim pemikir".
  3. Gangguan semakin kuat, tetapi Velma tetap skeptis akan keberadaan monster atau hantu.
  4. Endingnya kedok dan motif hantu atau monster jadi-jadian terkuak.

Ada orang atau kelompok yang bertugas menyebarkan isu mengenai monster atau hantu tersebut. Mereka masih satu komplotan dengan yang berpura-pura menjadi monster atau hantu. Alasan gangguan hantu atau monster tersebut adalah adanya keuntungan yang ingin mereka raih selama masyarakat ketakutan pada hantu atau monster tersebut. Mereka juga membesar-besarkan isu tersebut agar masyarakat semakin ketakutan.

Bulan September sering dijadikan momentum bagi sejumlah kelompok untuk memblow-up isu-isu mengenai PKI dan komunis. Kalau ada musim duren, musim mangga, musim rambutan, maka September menjadi musimnya jualan isu PKI. Seringkali dalam skala yang tidak proporsional dan jauh dari rasionalitas.

Ada kelompok-kelompok yang secara langsung ataupun tidak mengambil keuntungan dari kemeriahan hingar bingar isu tersebut. Di antaranya adalah menutupi bahaya laten dari kelompok radikal dan intoleran.

Lucunya adalah ada di antara kelompok-kelompok yang demen mempromosikan ideologi mengganti Pancasila, atau negara dengan ideologi tertentu idaman mereka yang mereka anggap sebagai semacam panasea, tetapi di bulan September, ujug-ujug mereka berlagak peduli pada Pancasila. Mereka getol mempromosikan bahwa musuh Pancasila adalah PKI dan komunis. Seolah ada upaya pengalihan perhatian dari "kerja" mereka selama ini merongrong Pancasila.

Ini kan mirip banget dengan plot film Scooby-doo, yaitu orang atau kelompok yang berusaha mengambil keuntungan dari ketakutan yang mereka sebarkan mengenai hantu-hantu-an.

Kita jangan mudah terbawa arus. Kita harus berpikir layaknya Velma, yang penuh skeptisme dan kritis memandang situasi. Velma selalu kritis menyelidiki apakah hantu-hantu tersebut benar-benar ada. Atau cuma ilusi kita sendiri, apalagi mendengar dongeng hantu yang dihembus-hembuskan. Velma tidak ingin terjebak menjadi gerombolan halu yang mudah disetir oleh ketakutan.

Halu-halu itu bertebaran di social media. Begitu masifnya sehingga orang-orang yang malas berpikir menganggap hantu-hantu itu nyata. Ada juga orang yang sengaja menghalukan dirinya karena kebencian yang sudah begitu besar. Gampangnya seperti orang yang berlagak kesurupan, padahal tidak. Cara mereka mengambil kesimpulan juga jauh dari logika sehat, cuma modal otak-atik gathuk, bagaikan menebak nomor togel. Bisa ditebak kualitas nalarnya cuma setara pecandu togel.

Pesan yang bisa diambil dari film Scooby-doo dalam konteks ini, jangan mudah ditakuti dan diprovokasi oleh dongeng hantu maupun dongeng halu. Jadilah orang yang tergolong "tim pemikir", bukan "tim ketakutan".

Scooby-Dooby Doo ....

WYATB GBU ASAP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun