Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Sakit Berani Sehat dengan BPJS

16 Juni 2016   22:16 Diperbarui: 16 Juni 2016   23:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Pelayanan tambal gigi menggunakan BPJS. Dokumen pribadi"][/caption]

Asuransi bukanlah sesuatu yang umum buat kebanyakan orang. Orang yang mampu membayar asuransi tentulah orang yang memiliki uang lebih mengingat biaya preminya yang bisa dikategorikan tinggi untuk dikeluarkan sebagai biaya bulanan.

Meski manfaatnya sungguh luar biasa tapi orang masih banyak yang memilih geleng kepala jika disodorkan tawaran asuransi . Apalagi untuk kalangan menengah ke bawah sepertinya biaya asuransi masih kalah pamor dibanding biaya cicilan motor.

Kenyataan itu membuat masyarakat harus berpikir ulang jika mereka memiliki keluhan kesehatan. Banyak yang menunggu sakitnya sampai ke level parah untuk menjambangi rumah sakit.

Mungkin mereka tak sanggup membayangkan jumlah rupiah yang harus mereka keluarkan untuk menyembuhkan penyakit mereka. Kalau sudah ke tahap terpaksa maka akhirnya mereka memilih mencari pinjaman sana sini atau menjual barang yang mereka miliki.

Kehadiran BPJS membuat gebrakan yang luar biasa di dunia asuransi kesehatan. Bagaimana tidak dengan jumlah uang premi tertingginya yang tak mencapai angka 100 ribu perbulan masyarakat bisa menikmati fasilitas kesehatan.Dengan kisaran premi sebesar itu siapa yang tak tergoda untuk bergabung di dalamnya.

Saya ingat betul tahun 2013 pada saat menggunakan kartu BPJS untuk menambal gigi anak saya di puskemas rancaekek, petugas disana masih belum fasih menangani pasien bpjs karena saat itu masih terbilang langka. Banyak pasien yang belum tahu BPJS. Namun seiring berjalannya waktu ketika saya kembali ke puskemas beberapa waktu yang lalu, jumlah pasien BPJS lebih banyak dibanding pasien umum. Petugasnyapun sudah lihai menanganinya.

Semenjak bergulirnya program BPJS animo masyarakat untuk mendaftar luar biasa.Menurut data yang saya intip dari website BPJS jumlah peserta hingga tanggal 10 juni 2016 sebanyak 161.858.548.

Kini masyarakat tak canggung untuk memeriksakan kesehatanya karena tak harus pusing tujuh keliling memikirkan uang yang akan mereka gelontorkan untuk membayar obat atau mendapat perawatan.

Yang menarik terjadi pada ayah mertua saya. Suatu malam dia mengeluh kesakitan di bawah perut bagian kiri. Dulu kalau terasa, dia ogah untuk diperiksa katanya takut biaya berobatnya mahal. Mungkin beliau merasa sakitnya tak biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun