Yang masuk jurusan IPA pasti ingat bahasan asam basa. Sekali lagi "ingat " ya bukan paham hehehe, ga hina kok kalo ngaku ga ngerti pas bahasan ini karena memang lumayan bikin kepala tuing-tuing.
Asam basa sebenarnya sudah dikenal semenjak zaman dahulu kala. Asam dicomot dari bahasa Latin yaitu acetum yang artinya cuka. Sementara basa (alkali) diambil dari bahasa arab yang artinya abu.
Seperti halnya segala hal di bumi ini yang selalu berpasangan, ada siang ada malam,ada hitam ada putih,aku yang nulis kamu yang baca, ada asam ada basa. Kedua zat ini memiliki sifat berlawanan.
Secara fisik asam dikenal lewat rasanya yang memang terasa asam di lidah dan korosif alias mampu merusak logam. Sementara basa berasa agak pahit dan licin seperti sabun .
Tapi jangan coba-coba dicicipi ya bisa bahaya. Kasus penyiraman air keras yang mampu merusak wajah membuktikan betapa berbahayanya asam. Ada cara lain untuk mengecek asam atau basa.
Nah, kita coba kupas asam basa berdasarkan 3 teori
Pertama Teori Bronsted Lowry
Kata Mbah Bronsted, asam adalah senyawa yang memiliki H lebih banyak dari pada basa,atau asam itu senyawa yang kaya dengan H.Â
Karena H identik dengan proton,jadi kalau zat itu asam maka dia akan memberikan protonnya atau dikenal dengan donor proton
Sementara Basa adalah senyawa yang memiliki H lebih sedikit atau lebih miskin H dari asam. Karena dia kekurangan proton maka dia akan menerima proton dari asam atau akseptor proton.
Bronsted lowry mengisyaratkan bahwa asam dan basa dalam suatu reaksi akan menjadi pasangan jika kedua zatnya mirip.