Dan sebuah peristiwa bersejarah juga tertoreh disini sebagai penutup kunjungan saya ke mesjid ini adalah, terucapnya ijab kabul dari suami saya di ruangan ini. Selain memang rumah saya sempit,tapi saya mengharapkan kesakralan pernikahan tentunya.
Sebagai bukti bahwa saya sudah menjadi bagian mesjid ini, saksi nikahpun DKM Mesjid Kalijaga pada saat itu (sayang saya tak bisa menayangkan dokumentasinya karena posisi sekarang sedang tidak di rumah).
Entah bagaimana kegiatan mesjid Kalijaga kini atau sebelum PSBB. Apakah keseruan masa kecil dan remaja saya di tiap sudut Mesjid Kalijaga  ini juga dirasakan generasi sekarang? Apakah mesjid ini selalu hangat oleh jamaahnya sebelum masa pendemi?semoga saja iya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H