Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teriakan Asyik Itu Berubah Aduh!

20 April 2020   16:39 Diperbarui: 20 April 2020   16:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Asyiiik 4 hari lagi puasaaaa!" Teriak  para bocah itu girang! 

Ya, Ramadan tinggal menghitung hari. Sudah terbayang oleh mereka serunya ngabuburit sambil mengaji di mesjid kemudian  ditutup takjil bersama teman-teman. 

Masih terbayang riangnya mereka pulang dari mesjid membawa bungkusan snack dari para dermawan.

Setelah pulang untuk makan,nanti menjelang Isya kembali teman datang untuk mengajak taraweh di mesjid.

Dengan bersemangat si cikal menceritakan rencana itu pada saya. Bukan cuma kali ini,tapi jauh-jauh hari setiap kali dia ingat Ramadan maka dia pasti bersemangat.  Masih saya ingat Puasa pertamanya 5 tahun lalu . Kelas 1 SD dia sudah tamat sebulan. Karenanya saya membelikan sebuah piala sebagai bukti keberhasilannya puasa tanpa bolong.

Namun setelah bersemangat dengam rencananya ,beberapa saat kemudian  dia tercekat dan bertanya pada saya

"Iya kan Mi?" Tanyanya mulai merasa ada yang tak mungkin dengan rencananya. Sudah tahu hanya belum yakin.

Sayapun menggeleng dan mengatakan kalau Ramadan kali ini akan berbeda. Masa tanggap darurat yang sedang kita jalani membuat kita tak mungkin berkumpul ,berdekatan bahkan dalam ibadah sholat tarawih di mesjid.

Kita masih berusaha memutuskan mata rantai covid 19 ini. Dengan data diatas 6000 yang sudah terdampak maka kita  masih harus #dirumah saja.

Sulit tentu menjelaskan pada dia bahwa situasi sekarang sedang gawat. Saya menegaskana padanya bahwa  Kita tak tahu apakah orang lain yang berada di dekat kita merupakan penderita atau bukan. Lalu dia  Sebagai anak-anak , belum tentu bisa diingatkan untuk menjaga jarak.

Meskipun pada akhirnya dia menerima penjelasan saya namun pelan dia mengucapkan aduh sebagai penutup pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun