Semoga hingga selesai masa tanggap covid 19 ini saya tak kehilangan ide untuk meladeni perut -perut kecil mereka yang selalu berteriak lapar.
Dan semoga uang yang semakin menipis karena hanya berasal dari kantong suami,cukup hingga akhir krisis. Perubahan warna dan ukuran uang di tangan cukup menyeramkan.
Jujur saya tak berani berharap banyak dan memilih pasrah serta menikmati,hanya kekuatan doa yang saya harapkan semoga semua keluarga saya sehat,dan ada rejeki untuk kami semua. Amiin..
***
Dibalik daster yang penuh terigu sisa mengolah makanan siang tadi,selesai juga tulisan ringan semacam curhatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H