Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Andai Saya Bisa Muda Lagi

1 Januari 2020   00:02 Diperbarui: 1 Januari 2020   00:07 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenang Usia 20-an Dimana Saya Getol Melakukan Passion Saya

Dah di ujung tahun nih. Usia saya tahun ini dah jadi 40 tahun. Sudah mulai tua,tapi perasaan masih 17 tahun aja.

Usia segini dah enggak selincah dulu. Jamannya gadis,usia 20an selepas kuliah dan mulai bekerja,saya begitu menikmati passion saya dalam membagi ilmu sebagai seorang guru selepas lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2003.

Pagi hari membagi ilmu di sekolah. Sebuah institusi yang tak memberikan kekayaan materi namun menjadi tempat untuk mengamalkan ilmu pengetahuan atas dasar ikhlas. 

Seperti yang semuanya telah tahu, sistem pengajian guru honorer tidaklah masuk akal. Jauh dibanding UMRnya buruh. Bisa dapat 100 atau 200 ribu itu sudah hore!

Saya tak mengeluh,karena saya memang menikmati detik perdetik saat puluhan pasang mata siswa melahap apa yang saya ajarkan di depan kelas. Dan ketika mereka mengaku sangat mengerti dengan apa yang saya ajarkan, bahagia itu saya dapatkan.

Melakukan passion saya dalam membagi ilmu. Foto: pribadi
Melakukan passion saya dalam membagi ilmu. Foto: pribadi
Maka saya mencari uang bukan di sekolah namun saya memilih bekerja di bimbingan belajar siang,sepulang sekolah. Di sini selain gaji saya masuk akal, saya termotivasi untuk mengajar dengan baik dan benar . Bukan cuma harus benar mengajarkan ilmu,namun juga saya harus mampu menjadi pengajar yang difavoritkan siswa. Jika siswa suka akan penampilan saya,maka jam mengajarpun akan bertambah,pundi rupiahpun semakin menebal.

Selepas mengajar di bimbingan belajar saya belum bisa pulang.  Masih ada beberapa siswa yang menunggu di rumah mereka masing-masing . Ya,selepas magrib saya memberi les privat. Paling tidak ada dua siswa yang mendapat jatah , kadang bisa sampai 3 siswa. Sudah sebanyak itupun sebenarnya masih banyak siswa yang saya tolak karena keterbatasan waktu. Andai tak ada keterbatasan waktu mungkin sampai pagipun hajar terus!

Cape?pasti! Makan selalu terburu-buru dan stirahat sering kurang  kadang. Kalau sudah begitu tubuh  biasanya memberikan sinyal jika tubuh kita bermasalah. Minimal batuk filek biasanya kena. Kadang penyakit maag menyapa. Kalau sudah begitu terpaksa kencan dengan dokter. Uang yang susah payah terkumpul di setor sebentar untuk berobat.

Tentu saya enjoy banget  melakukan yang saya suka yaitu mengajar  Berpindah-pindah lokasi tempat mengajar membutuhkan waktu tentunya. Agar tepat dan tak molor karena akan berakhir malam,maka saya menggunakan sepeda motor sebagai transportasi sehari-hari.

Kalau sedang terburu-buru karena sisa waktu sedikit ya berarti saya mesti ngegas kenceng biar tiba tepat waktu. Sebenarnya saya bukan tipe pengendara motor yang demen ngebut. Kalau cuma memacu kencang dan menyusul kendaraan di depan cingcay lah,yang bikin saya parno tuh kalau tiba-tiba ada kendaraan berhenti mendadak atau orang ujug-ujug menyebrang enggak ketahuan nongolnya dari mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun