Jarangnya Tanah Terbuka
Perhatikanlah sekeliling kita! Berapa banyak rumah yang masih memiliki halaman dengan tanah sebagai pijakan. Sudah jarang bukan?Sebagian besar tanah sudah mereka tutup tembok.Â
Jika ditanya, Alasannya macam-macam. Ada yang malas jika tanah becek saat hujan. Kaki kotor karena menginjak lumpur lalu capek harus sering mengepel lantai.Â
Ada juga yang kesal melihat rumput mudah meninggi sehingga pegal harus rajin mencabut rumput terus-terusan katanya.
Para pemilik mobil banyak yang membuat garasi dengan lantai yang ditembok dengan alasan tentunya mudah dibersihkan dibandingkan tanah.
Tanpa mereka sadari,rumah yang tanahnya sudah ditutupi dengan tembok telah menghilangkan akses air saat hujan untuk merembes terus ke dalam tanah. Padahal air tersebut kita butuhkan sebagai cadangan air tanah.
Sulitnya Kini Mendapatkan Air Bersih di mana-mana.
Banyak rumah yang kesulitan mendapatkan air tanah sekarang. Air tanah yang sedikit diperebutkan. Sebagian tetangga di perumahan saya sudah mulai bergantung pada tukang air yang lewat. Â Bukan hanya untuk memasak ,kini kocek mereka juga harus dirogoh lebih dalam untuk mandi dan mencuci.Secara ekonomis mereka mengeluarkan uang tambahan tentunya di masa kemarau ini.
Akibat hujan tak kunjung turun, tarikan air tanah di rumah sayapun semakin lama semakin kecil. Mesinnya kadang sudah harus sering dipancing karena susah menarik air. Jika dulu sejam saja toron sudah penuh. Sekarang bisa lebih dari dua jam. Kadang mesinnya sudah terasa panas malah. Khawatir juga mesinnya demo karena dipaksa menarik air yang entah dimana.
Padahal dibelakang rumah saya masih terdapat tanah luas yang masih dipergunakan menjadi kebun buah-buahan artinya banyak akar sebagai tempat air. Jadi meskipun sedikit masih adalah air. Sedangkan tetangga saya nyaris semua sudah kesulitan air.