Baiklah sayapun mencoba menjahit robek-robek di daster itu. Wah,setelah diamati sobekan di daster meskipun sedikit-sedikit namun ada banyak di setiap sudut daster.Â
Ah,ternyata menjahit itu tak mudah. Memasukkan benang ke dompet itu sungguh menyiksa. Bolong seupil itu susah dilalui. Sering salah sangka,disangka sudah berhasil masuk ke lobang jarum padahal loss . Tuh benang dah pake metode dibasahin ludah,dah di printil-printil dah digunting ujungnya. Belum lagi nyari posisi yang pas agar terkena cahaya.
Ah,akhirnya sobeknya berkurang. Jangan tanya kerapihan karena yang penting asal sobekkan mingkem. Selagi si bayi tidur,4 daster sudah kembali mulus.Â
Ah senangnya bisa dipakai  lagi kini atau esok hari. Kenyamanan terpenuhi, keademan tepenuhi,dan pelototoan suami terhindari.
Jadi,jangan sepelekan makna daster para emak. Ada kekuatan spiritual yang membuat kami percaya diri setelah menggunakan. Jangan mencibir atau membully kalau perlu tambah koleksi daster kami maka anda akan kami cintai wahai para suami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H