Di dongeng legenda bawang putih itu diceritakan baik, teraniyay dan menderit,sementara saudara tirinya bawang merah lah yang jahat.
Di dunia nyata sekarang bawang putihlanh yang jahat. Harganya sedang meroket entah berapa tepatnya kini kemarin sih sudah mencapai 100 rb perkilo.
Tapi meskipun begitu saya tak terpaku panik. Loh kok bisa?soalnya bawang putih Kan bukan satu-satunya bumbu yang dibutuhkan saat memasak. Kebutuhan bawang putih tak sedahsyat bawang merah. Kadang penggunaan bawang putih bisa diabaikan jika memang sedang tak ada di wadah bumbu. Tapi kalau bawang merah habis maka biar pun malas saya terpaksa pergi buru-buru ke warung untuk membelinya. Bisa enggak enak masakan tanpa bawang merah.
Perbandingan bawang merah dengan bawang putih saat meracik bumbu sekitar 3:1. Bawang putih bisa awet meski hanya beli satu rumpun,tapi bawang merah sehari saja bisa habis kalau hanya membeli 2000 (ya iyalah).
Bukan berarti saya memberi ide buat menaikkan hrgaa bawang merah loh,maksud saya karena kebutuhan bawang putih tak seurgent bawang merah sembari menunggu pekerjaan pemerintah dalam menstabilkan harga bawang putih,kita sebagai Emak kalem aja. Di awet-awet persediaan yang ada. Saya yakin ini hanya permainan mafia bawang gagal menaikkan harga sapi atau pangan lainnya sekarang dia menyasar bawang putih.
Entahlah para pemain harga pangan itu begitu pandai menguras emosi emak-emak.
Ah bawang putih,bawang putih semoga kau kembali menjadi karakter yang baik.
Dibalik daster yang terkena tumpahan air, selesai juga satu tulisan ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H