Tahun lalu saya tak bisa mengikuti ibadah puasa karena baru satu Minggu melahirkan. Sedih sih sebenarnya karena kehilangan momen tak sabar menunggu adzan magrib, tapi menyusui lebih penting tentunya dan Allah memberikan keringanan untuk itu.
Tahun ini saya masih menyusui. Masih ada satu tahun lagi untuk menggenapkan pemberian ASI Â hingga 2 tahun. Dan ini akan jadi kali pertama saya puasa di masa menyusui. Yang kebayang pasti berat.Â
Untunglah hari Kamis, 2 Mei 2019 dari jam 12.00 - 13.00 lewat IG live-nya Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia alias AIMI Jawa Barat berbagi tips untuk Ibu Menyusui agar tetap Happy selama puasa.
Dipandu oleh dokter cantik dr.Stella Tania IBCLC dan di kawal oleh Evi, aimi memahami apa yang jadi kendala saya saat menyusui nanti. Sayapun siap mendengarkan tipsnya dan akan saya bagikan.
Bagi ibu menyusui, maka minum yang cukup itu menjadi keharusan. meskipun saya kadang menikmati segelas kopi di pagi hari,sebaiknya selama puasa, hindari konsumsi minuman berkafein dan berkarbonasi seperti teh, kopi, minuman ringan, yang bersifat diuretik.Â
Minuman-minuman tersebut karena akan membuat ibu lebih sering buang air kecil sehingga cairan tubuh berkurang dengan cepat.Â
Nah, agar cairan yang masuk cukup,maka usahakan minum air putih sebanyak 2 liter per hari atau 10-12 gelas boleh juga tuh ditambah dengan cairan lainnya seperti kuah sup hangat, jus buah dan susu.Â
Kondisi dehidrasi berat disinyalir dapat menurunkan produksi ASI, meskipun begitu, hasil penelitian Neville et. al. (1993) dan Tigas et. al. (2002) Â menyatakan bahwa puasa dalam jangka waktu pendek tidak mempengaruhi produksi ASI para ibu menyusui. Jadi tak usah khawatir ya bunda.
Selain cairan, jangan lupa atur juga  asupan makanan yang masuk. Jangan asal kenyang, namun makanan bergizi tetap terjaga. Maklum kadang kalau sahur nafsu makan tak seperti makan di siang hari , kadang kita mikir asal terisi sajalah. Bagi ibu menyusui tak bisa seperti itu karena makanan bergizi dibutuhkan untuk meningkat kualitasnya ASI bagi buah hati.
ASI yang akan diproduksi membutuhkan tambahan  sekitar 700 kalori per hari, 500 kalori berasal dari konsumsi makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu.Â