Susahnya Mendulang Pembaca di Hari Minggu

Hari libur serupa Minggu tentu membuat orang memiliki waktu luang banyak. Bagi pecandu menulis tentu itu menjadi hore sekali.

Yakin deh Kompasiana dibombardir tulisan kompasianer. Mau yang senior atau junior pasti setor. Mau yang mampu membuat tulisan tajam,hingga yang cuma bikin tulisan recehan kayak saya.

Buat saya sendiri malah susah menulis di hari libur. Penghuni rumah lengkap dari pagi sampai malam menyebabkan pekerjaan rumah bertumpuk. Waktu luang justru malah tak banyak. Maka ketika berhasil Menuliskan tulisan ringan saya senang hati riang.

Namun ketika tulisan dinaikkan hingga  40 menitan tak ada yang membaca. 4 kali membuka ternyata 4 juga jumlah pembaca artinya dari tadi yang melihat cuma saya seorang. Ih,sedih..

Ya iyalah tulisan bergizi dan bermakna pasti Berseliweran di hari Minggu. Tema politik seputar pilpres masih mendulang pembaca. Siapa juga yang mau membaca tema emak-emak. 

Ah,mungkin judulnya yang tak menggoda. Atau foto-fotonya tak ada yang istimewa. Karena di hari Minggu di mana jumlah penulis dan pembaca tiap menit dan detiknya mengalir deras sederas air hujn sore ini maka tulisan yang dibuat harus istimewa. Artinya tulisan saya terlalu biasa.

Ya sudahlah meski gagal membuat tulisan berlabel pilihan,saya tambahkan satu tulisan lagi penutup hari ini. Barang kali saja ada keberuntungan tergaet satu dua pembaca.