Kata orang, Kakek itu akan lebih sayang pada cucunya dibandingkan pada Anaknya sendiri. Itu terjadi pada bapak mertua saya . Demi cucu menggendong berjam-jampun rela. Demi cucu Jajanan apapun dibeli meski ayahnya melotot. Dan saat cucunya dimarahi oleh ayah,maka dia balik marah pada ayahnya si cucu yang merupakan anak kandungnya.
Anaknya lama tak datang Kakek cuek aja, giliran cucunya baru beberapa hari tak nongol Kakek tak henti-hentinya menelpon dan menyuruh datang karena kangen.
Permintaan cucu adalah perintah bagi Kakek. Nah, kalau pagi-pagi di daerah saya cukup banyak Kakek yang bermain dengan cucunya. Ada yang bermain sepeda ,dan ada pula yang bermain bola.
Kegarangan mereka dimasa lalu musnah sudah kalau di depan cucu. Jadi kudapun tak masalah.
Begitupun Jokowi sepertinya. Ethes sebagai cucu lelaki pertamanya tentu sangat dia sayang. Demi Ethes meski dia tegas sebagai presiden,namun dia tak malu untuk menaiki mainan anak-anak di sebuah mall. Apa bedanya coba dengan Kakek-kakek disini yang rela jadi kuda?
Karena Ethes juga main air dan basah-basahan di kolam dijalaninya sambil tertawa-tawa. Persis sama dengan Bapak mertua saya yang mau main air dan basah-basahan di kamar mandi.
Untuk Ethes Jokowi bermain tinju tanpa ragu. Malah bisa jdi pura-pura kalah biar Ethes senang.Lah disini juga Kakek nya si Otong suka main silat-silatan seharian jika mamanya otong sedang ke pasar.
Jadi tak ada yang aneh dengan apa yang Jokowi lakukan dengan Ethes cucunya. Seandainya Kakek -kakek disini bisa ngeblog seperti Jokowi mereka juga pasti melakukannya.
Aktifitas dengan cucu merupakan momen yang tak mungkin terlupakan bagi seorang Kakek. Begitupun Jokowi. Tak ada yang istimewa,Jokowi hanya kakek biasa buat Ethes.
 Hanya kebetulan saja Jokowi presiden yang sedang nyapres lagi jadi wajar jika ada ketakutan Ethes menaikkan elektabilitas .Â
Tapi saya yakin 100 % Ethes tidak diajak kampanye. Kalau ada keuntungan dari keakraban mereka ya itu hanya kebetulan semata. Meskipun mungkin tim kampanye Jokowi merasa bahagia.