Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninggalkan Anak untuk Bekerja Itu Tak Mudah

18 Januari 2019   18:41 Diperbarui: 18 Januari 2019   18:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inginnya sih tak bekerja. Mengurus rumah,mengeloni anak-anak, memasak makanan enak, atau menonton gosip selebritis.

Apa daya secara ekonomi saya dan suami masih harus bekerja berdua. Itupun saya hanya meneruskan satu pekerjaan yang memiliki jam kerja sebentar. Prioritas tetap anak-anak.

Dari anak pertama hingga kini anak ketiga saya gagal pergi bekerja dengan mudah. Ketiga anak saya terlalu dekat dengan saya hingga susah jika ingin pergi barang sekejap.

Itulah mengapa saya memilih bekerja sebagai guru bimbel. Yang berangkat bekerjanya sore hari. Dimana memulai pekerjaan jam 4 sore,selesai jam 5.30 . Hanya sembilan puluh menit. Dengan jarak menuju tempat ngajar hanya 10 menit saja dari rumah. Ini jelas hore banget buat saya.

Pagi hari masih bisa menyiapkan bekal anak,memandikan anak,beres-beres, antar jemput anak, bahkan bisa tidur siang bersama anak.

Nikmat mana lagi coba yang mau saya abaikan?

Namun karena bekerja seperti tidak bekerja itulah maka anak-anak saya sulit sekali dimintai Restu untuk bekerja. Selalu harus melakoni drama " Mama jangan pergi" ketika akan keluar rumah. Jujur tak diijinkan akhirnya terkadang berbohong. Pura-pura takkan kemana-mana. Nanti anak meleng sedikit langsung kabur. Cara yang tak baik tak boleh ditiru.

Kadang mengajak mereka petak umpet. Mereka yang jaga saya yang kabur. Ah,suka merasa bersalah kalau sudah begitu.

Kadang menjanjikan dibawakan Jajanan kesukaan mereka bisa berhasil membuat mereka berdadah ria. Untuk anak yang usianya di atas 5 tahun ya efektif. Tapi bat si bungsu yang masih 8 bulan jelas tak bisa.

Kalau sudah pergi sambil meninggalkan mereka yang sedang menangis karena melarang ibunya pergi rasanya hancur hati ini. Bekerja pun sedikit melamun teringat bocah yang bercucuran air mata.

Padahal saya semestinya tak terlalu baper,wong mereka bersama Kakek neneknya. Lagin kerja juga ebentar hanya 2 jam total pp. Tapi entahlah, bagi ibu dimana pun, berada dekat buah hati merupakan momen yang tak terganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun