Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akhirnya Anton, Sang Pedagang Mainan Tertolong oleh BPJS

16 Desember 2018   18:14 Diperbarui: 16 Desember 2018   18:21 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anton, Pedagang mainan anak. Dokumen Pribadi

Lelaki bernama Anton itu masih asyik menawarkan dagangannya. Sebuah pedang-pedangan dari kertas dan stereoform.

Baginya mainan bukan sekedar dagangan. Tapi dia mengulik betul apa yang akan dia tawarkan. Seperti pedang yang dibuatnya itu adalah hasil melihat permainan minicraft yang biasa anak-anak mainkan.

Sesuatu yang biasa anak-anak lihat di dunia game ke dunia nyata, ternyata mampu membuat anak-anak histeris. Pedang-pedangannya selalu jadi rebutan.

Membuat pedang-pedangan ini tentu saja perlu ketelitian dan kerapihan. Dari mulai mengedit gambar yang dia dapatkan, hingga memotong stereoform agar pas dengan gambar. Stereofomnya dia dapat dari memulung di tempat sampah supermarket besar . Stereoform khusus bekas tempat buah-buahan. Mengerjakannya tentu tak bisa sebentar.

Terkadang dia harus begadang jadinya. Namun akhir- akhir ini, Anton sering sekali mengalami penurunan daya tahan tubuh jika sudah begadang. Jika sudah begitu dia mudah lemas, suhu tubuhnya panas, dan sakit seluruh tulang.
Anton mencurigai benjolan di lehernyalah yang menyebabkannya mudah ngedrop. 

Sudah nyaris 4 tahun benjolan itu muncul. Ukurannya memang tidak bertambah besar hanya segitu.
Karena  Anton tak pernah merasa sakit jika benjolan itu dipegang maka dia tak pernah berniat memeriksakan ke dokter.

Jika mulai terasa sakit bisa 1 atau 2 hari dia tak bisa berdagang. Kalau sudah begitu tak ada uang yang bisa masuk ke kantongnya. Sementara dia memiliki 2 anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah, dan 1 lagi anak perempuan yang masih balita. 

Meski belum sehat benar,  Anton seringkali memaksakan diri untuk kembali berjualan.

Sebenarnya dia juga ingin berobat untuk menyembuhkan benjolannya. Namun dia ketakutan akan besarnya uang untuk membiayai pengobatannya. Daripada untuk berobat, lebih baik untuk membayar SPP anak katanya. 

Banyak yang menyarankannya untuk membuat kartu BPJS termasuk saya. Hari gini belum punya kok aneh rasanya. Tapi Anton meragu. Alasannya malas kalau harus mengurus kartu  BPJS kesehatan dia sudah membayangkan keribetannya.

Namun karena akhir-akhir ini daya tahannya semakin memburuk. Sakitnya lebih sering dibanding sehatnya akhirnya diapun menyerah dan memaksakan diri mengurus kartu BPJS kesehatan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun