Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memuaskan Mata dan Membasahi Diri di Ocean Dream Samudera dan Atlantis

16 November 2018   16:32 Diperbarui: 21 Januari 2019   17:35 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini kota Bandung yang biasanya dikunjungi oleh para wisatawan Jakarta.  Kemarin, kamis 15 November 2018 giliran kami penduduk Bandunglah yang menjambangi salah satu tempat wisata  yang sudah cukup tua di Jakarta, Ancol. 

Melalui acara family gathering alias jalan-jalan keluarga bersama TK Mandala Sakti Permata Hijau Rancaekek Kabupaten Bandung., saya menggandeng sekalian si cikal untuk menemani puteri kedua saya yang bersekolah di TK ini. 

Semestinya bukan dia yang menemani tapi ayahnya, namun karena si bungsu yang berusia 6 bulan mendadak sakit, maka tiket yang terlanjur dibeli ini dilimpahkan padanya. Sedangkan si bungsu akan dijaga oleh ayahnya. Bagi-bagi tugaslah kita. 

Sengaja memilih hari kamis untuk berwisata dengan alasan menghindari macet dan penumpukkan wisatawan di weekend. 

Rencana kepergian yang semula akan dilaksanan jam 5 pagi pada akhirnya diundur jam 6 pagi karena masih ada peserta yang telat yaitu saya.  Hehehe... Ya maklum si bungsu sakit, jadi saya harus berlinangan air mata dulu meninggalkannya. Dilema berat antara menemani anak berwisata demam menemani anak yang sakit. 

Untunglah meski pergi sedikit molor namun kami tak terjebak kemacetam berarti. 3 jam saja kami lewati.  Pukul 09.00 WIB kami sudah sampai di Ancol. 

Segera kami turun menuju tempat kunjungan pertama kami yaitu Ocean Dream Samudra (OSD). 

Family Gathering TK Mandala Sakti (dokpri)
Family Gathering TK Mandala Sakti (dokpri)
Inginnya kami segera memasuki area pertunjukkan lumba-lumba sebagai menjadi salah satu andalan OSD. Mereka penasaran akan wujud nyata lumba-lumba. Sayang, kami kepagian datang. Pertunjukkan lumba-lumba belum dibuka. Maka kami memilih sudut yang sudah bisa dibuka yaitu pertunjukkan film 4 D. 

Harapan untuk tak terlalu berjubel tak terwujud, ternyata pada hari itu, sekitar 400n bis yang mengangkut anak TK berwisata disini. Maka sepertihalnya kami, di tempat itu banyak orang tua dengan anak-anaknya yang tersebar dimana-mana. 

Demi masuk ke gedung pertunjukkan film kami mulai antri. Di sini peran orang tua penting dalam mengajarkan kedisiplinan mengantri. Saya beritahukan kedua buah hati untuk tetap dalam barisan dan tidak menyela meskipun harus pegal karena pergerakan barisan yang lama. 

Ternyata antri tidak hanya menuju gerbangnya saja, di dalam gedung pertunjukkan yang disulap gua hanya bisa dilewati dua barisan saja tidak bisa saling susul menyusul tentunya. Belum lagi struktur jalan masuk yang dibuat berkelok dan menanjak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun