Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Pengajar Kimia

Seorang suka ngajarin kimia, demen nulis , plus hobi bikin konten

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indra Sjafrie Menangis di Ujung Laga Dramatis

25 Oktober 2018   16:53 Diperbarui: 25 Oktober 2018   17:19 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indra Sjafrie. Tangkapan layar TV. Dokpri

Jatuh cinta pada pertandingan sebelumnya saat menyusul jumlah gol yang tadinya 6-1 menjadi 6-5 dengan Qatar membuat saya sudah stand bye di depan tv selepas maghrib

Untungnya bayi kecil tidur lebih awal kali ini. Seakan meridhoi kekhusuan emaknya nanti dalam menyuporteri Garuda muda.

Entah mengapa kali ini saya yakin Indonesia mampu memenangkan pertandingan. Begitu peluit wasit ditiup di awal pertandingan saya sudah menebak-nebak skor yang akan didapat. Kaki-kaki anak-anak muda pasti itu akan menyumbangkan kemenangan malam ini.

Betul saja, di menit ke 23, Witan dengan lincah Berlari menembus pertahanan UEA. Dua pemain UEA tak mampu menahannya hingga nyaris berhadapan dengan kiper dan langsung menyarangkan gol ke gawang lawan. 

Gol yang dihasilkan sebagai hasil dari usaha Witan begitu sedap untuk dinikmati. Cantik sekali!

Selebrasi jemarinya nembentuk tanda cinta dengan senyum malu-malu si pemuda di depan kamera terlihat manis buat saya yang menonton di rumah.Apalagi para gadis remaja ya!  

Witan. Tangkapan layar you tube
Witan. Tangkapan layar you tube
Luar biasa keras pertandingan semalam. Kerasnya pertandingan semalam ditandai oleh tumbangnya sang kapten Nurhidayat. Demi menahan bola, dia diganjar kartu merah. Haduh, merana saya melihatnya. Sepuluh pemain apa bisa?

Kapten timnaspun dialihkan pada Egy M. V.  Tak apalah toh Si ganteng Egypun mumpuni. 

Tapi saya melihat ada yang salah dengan kaki kanan Egy, sepertinya dia kesulitan menggocek bola saat berduel dengan lawan di dekat gawang. Hingga bola yang harusnya terus melaju mampu diambil lawan. 

Betul saja, tak lama Egy terjungkal dan meringis kesakitan. Namun semangat juangnya masih tinggi sehingga meski tandu sudah disiapkan untuk menyelematkannya, namun dia menolak dan bisa bangkit lagi. 

 Sayangnya hanya beberapa menit, kesakitannya sudah tak terbendung dan diapun harus pasrah di gotong menjauhi lapangan. Saya sempat melihat ia menutupi wajahnya seperti menahan sedih tak mampu terus berjuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun