Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahu Jokowi Baik, Izrael Kecil Ingin Ikut Jokowi

5 Oktober 2018   09:05 Diperbarui: 5 Oktober 2018   09:24 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram Joko Widodo

Seorang bocah tampan. Berkulit putih bersih, memiliki rambut lurus berkaos belang putih biru,dengan masih ada luka di ujung bibirnya merangsek ditengah keramaian.

 Tak perduli ada paspampres yang akan menghalanginya, kaki-kaki kecilnya berusaha mendekati sosok yang dia kenali sebagai presidennya Bapak Jokowi. 

Dia bahagia bertemu dengan Lelaki sederhana berbaju putih itu.  Sang presidenpun tersenyum tulus kepadanya.  Sebuah momen yang tak semua anak Indonesia bisa mengalaminya. 

Mereka terlihat berbincang seperti kakek bersama cucunya. Sesekali tangan Jokowi mengusap lembut rambut bocah yang harus kehilangan Ibu tercintanya. 

Selain sudah tak dipeluk ibu,  ayahnya pun masih di rumah sakit karena terluka. Dia seperti bingung harus kemana. 

"Saya ikut atau tidak?" tiba-tiba Izrael  bertanya ke Jokowi.

Meski terlihat sedikit kaget dengan pertanyaan polos yang keluar dari mulut kecil itu ,Jokowi tersenyum lalu memeluk tubuh kecilnya, kemudian membawa ke dalam mobilnya sebentar. 

Diberikannya makanan kecil dan minuman untuk Izrael. Pasti Jokowi tak kuasa melihat muka penuh pengharapan dari bocah lelaki itu. 

Jokowi berusaha menenangkan kegundahan si kecil ini. Jokowi memintanya tetap di sini agar bisa kembali sekolah. Jokowi berharap dia rajin belajar agar pintar. 

Mata bulat polosnya menatap seperti merajuk. Ah, siapa yang tega .Jokowipun pasti hatinya ikut berduka. 

Si kecil Izrael masih merajuk dengan mengatakan bahwa sekolahnya rusak.  Mungkin Jokowi menghela nafas sesaat mendengarnya. Pasti dia tak menyangka si kecil masih tetap ingin mengikutinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun