Mohon tunggu...
Bahrul Ulum A. Malik
Bahrul Ulum A. Malik Mohon Tunggu... Guru - Suka Kopi dan Sastra

"Membaca adalah salahsatu cara Tuhan mencerdaskan manusia, menulis mengabadikannya, Re."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam, Lampu Telah Dipadamkan

10 April 2017   00:53 Diperbarui: 10 April 2017   00:56 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam, lampu-lampu telah dipadamkan
 ketika purnama belum sampai ajal
 dan kelelawar mengitari ruang angkaa
 bercericit saling menyapa

angin sepi menggigil
 mengeja nama-nama tanpa doa
 antara rimbun dedaun jambu
 hilang ketika pagi tiba

di mana kamu warna
 sejak adzan berkumandang suara hilang
 antara jejak purnama bulan batu
 dan kau masih juga pura-pura

malam, lampu-lampu telah dipadamkan
 mari tidur sayang
 sebelum gagak memburu mayat
 menatap curiga

langitkendal, 08032017 | 22.40

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun