Mohon tunggu...
Puisi

Gusar Hujan Kegenitan

5 April 2016   07:29 Diperbarui: 5 April 2016   07:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

butir hujan pagi ini kegenitan mencoleki keinginan hingga urung bangkit

berselimut tebal mengusir dingin menggigit lebih mengasyikan manusia-manusia, ketimbang aroma teh pucuk merambat menusuk-nusuk keinginannya

gemercik air jatuh pusing mencari pelarian karena tanah tempat peraduan menghilang berubah jadi hamparan beton

aku hanya hujan rintik melakukan aksi protes atas rumahku yang dilenyapkan oleh keserakahan

dan untuk kali ini, mereka-mereka tidak bisa lagi nyenyak dalam lelap

karena rumah-rumahnya telah aku duduki.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun