Mohon tunggu...
Puisi

Tabir Mimpi Jejak Berlumpur

5 April 2016   13:41 Diperbarui: 5 April 2016   13:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam datang

bayang mimpi menyambangi mengetuk pintu kesadaran

Kaki melangkah membekas lumpur di tepian jalan yang perhentiannya pekuburan dengan beringin berdiri angker menaungi rumah-rumah masa depan

sunyi memanggut rasa dan takut yang menyeruak memompa detak jantung.

tugu itu sejenak membuka ingatan dan oleh ketidakmengertian mengeja makna tersembunyi

tatkala bangun dan pecahan ragawi mencoba menyusun kembali

bekas puing gambaran mimpi yang hadir

untukku, mendengarkan seksama bisikan alam lain

agar tersingkapkan tabir mimpi

menyisiri jejak berlumpur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun