Mohon tunggu...
Landrikus Aradhana
Landrikus Aradhana Mohon Tunggu... Lainnya - Murid kelas 1 SMA

Selama masa pandemi, Landri mengisi hari-harinya dengan membaca webnovel dan webcomic dari Cina atau Korea. Berawal sebagai aktivitas untuk melepas kejenuhan, berubah menjadi minat dan obsesi. Landri kagum dengan cerita-cerita dan dunia fantastis karangan para penulis. Lama kelamaan, ketertarikan ini merambat keluar menuju novel fisik. Ia paling menyukai cerita karangan Tere Liye. Ketertarikan Landri pada novel tidak hanya sebatas menjadi pembaca; ia ingin menjadi penulis. Ia bermimpi untuk menjadi seorang penulis yang membawakan cerita dan dunia fantasi kepada pembacanya

Selanjutnya

Tutup

Book

Romansa di Akhir Dunia: Ulasan Novel "Hujan" Karya Tere Liye

4 Mei 2024   15:10 Diperbarui: 4 Mei 2024   15:17 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan adalah novel bergenre Romance, Drama, dan Sci-Fi yang ditulis oleh Tere Liye. Terbit pada Januari 2016 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku ini menceritakan dampak sebuah bencana alam besar terhadap dunia serta kepada manusia yang harus hidup dengan perubahan iklim dan sosial yang disebabkan bencana itu.

Novel ini diawali dengan sebuah misteri. Seorang gadis bernama Lail duduk berhadapan dengan seorang perawat bernama Elijah. Terungkap, bahwa Lail ingin menghapus ingatannya! Ya, di tahun 2050 ini, teknologi sangat canggih. Ada mobil otomatis, kulkas pintar, bahkan alat penghapus ingatan. Lail berkata kepada Elijah, bahwa ia ingin menghapus kenangan tentang hujan. Seisi buku ini akan dipenuhi dengan dua buah pertanyaan: Mengapa Lail ingin menghapus ingatannya, dan siapa atau apa yang sebenarnya yang ingin Lail hapus?

Buku pun mengungkap rentetan kejadian yang membawa Lail ke tempatnya sekarang. Mulai dari bencana yang hampir memusnahkan umat manusia, tragedi yang menimpa keluarganya, kehadiran seseorang spesial yang membantunya ketika ia tenggelam dalam keputusasaan, kehadiran teman baik yang menemaninya ketika seseorang spesial itu pergi, hingga tindakan umat manusia yang memperburuk kondisi bumi.

Sedikit demi sedikit benang memori terulur, mengungkap sebuah rajutan indah yaitu hidup Lail. Sang perawat bahkan ikut terbawa emosi saat mendengar cerita Lail, apalagi aku, sebagai seorang pembaca. Hatiku tergugah, terbawa oleh alur cerita. Pada akhir cerita, nasib Lail akan terungkap bersamaan dengan nasib dunia ini.

Hujan adalah salah satu kisah paling emosional yang pernah aku baca. Berlatar di tahun 2050, di dunia futuristik dimana teknologi telah berkembang menjadi sangat amat canggih. Sekilas dunia Hujan adalah sebuah utopia dimana manusia telah berhasil menaklukan bumi sepenuhnya. Namun kenyataannya berbeda dari apa yang kita kira. Masih ada banyak masalah di bumi, terutama setelah bencana alam besar yang menjadi salah satu plot utama di novel ini. Jadi, bisa dibilang dunia Hujan adalah dunia Futuristic Post-Apocalyptic. Jika dunia Post-Apocalyptic pada umumnya menggambarkan dunia setelah bencana sebagai tempat yang berbahaya dan mematikan, dunia Hujan masih menyediakan “harapan” bagi penduduknya dalam bentuk teknologi. 

Karakter utama novel ini, Lail, adalah seorang yang sangat amat kompleks. Ia adalah orang yang kuat namun lemah di waktu yang sama. Pada awal buku, kita diperlihatkan tragedi yang menimpa Lail. Pada saat itu, kehidupannya  hancur. Namun, dilihatkan juga bahwa perlahan demi perlahan, Lail dapat berdiri kembali. Ini, menurutku adalah tanda bahwa Lail mempunyai karakter yang kuat. Namun, pada pertengahan novel, diperlihatkan kejatuhan Lail. Ia menjadi seseorang yang sering menangis dan melamun, berbeda dengan sebelumnya, Lail menjadi lemah. Tentu, kejatuhan dan kebangkitan Lail disebabkan oleh satu orang yang namanya akan kurahasiakan di sini, agar tidak menjadi spoiler bagi kalian.

Pemeran pembantu di novel ini menurutku adalah salah satu faktor yang membuat cerita Lail menjadi menarik. Sang penulis berhasil membentuk karakter Maryam sebagai karakter yang berwarna dan menyenangkan untuk dibaca. Ia adalah pendamping setia Lail. Keberadaan Maryam adalah pelengkap Lail. Bahkan berani kubilang, tanpa Maryam, kisah Lail tidak akan seseru ini.

Pada intinya, novel ini ingin menceritakan tentang kekuatan batin manusia. Kekuatan yang memampukan mereka untuk move on dan terus maju bahkan dari bencana dan tragedi besar sekalipun.  Namun, novel ini juga menceritakan tentang kelemahan manusia, yaitu kerakusan dan kerentanan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun