Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 menjadi ajang kompetisi sengit dengan tiga pasangan calon (paslon) yang memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing. Berikut profil dan dinamika seputar para paslon yang akan bertarung dalam Pilkada Jakarta:
PemilihanPasangan Pramono Anung - Rano Karno
Pasangan ini didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura. Dengan tagline "Jakarta Menyala, Kagak Ribet Dah", visi mereka berfokus pada menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing dengan mengutamakan pemerataan pembangunan dan keadilan sosial. Mereka menekankan pengelolaan kota yang modern dan responsif, serta peningkatan kualitas ruang hidup masyarakat.
Kelebihan: Pramono Anung memiliki pengalaman panjang di pemerintahan sebagai politisi senior, sementara Rano Karno membawa popularitas sebagai figur publik yang dikenal luas, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Keduanya juga dianggap mampu meraih simpati kelompok usia menengah hingga tua.
Kekurangan: Beberapa pihak menilai program mereka kurang konkret dalam menanggapi isu lingkungan dan transportasi. Elektabilitas pasangan ini cenderung fluktuatif di survei dibandingkan pesaing utama lainnya.
Pasangan Ridwan Kamil (RK) - Suswono (RIDO)
Didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari 15 partai, pasangan ini membawa tagline "Jakarta Baru, Jakarta Maju". Mereka berfokus pada peningkatan daya saing sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan, dan pengelolaan lingkungan menuju emisi nol bersih (net zero emission). Ridwan Kamil membawa pengalamannya sebagai Gubernur Jawa Barat, sementara Suswono memiliki rekam jejak kuat di bidang pertanian dan pembangunan.
Kelebihan: Pasangan ini dinilai unggul dalam aspek inovasi dan pengelolaan kota modern. Dukungan dari koalisi besar juga memperkuat daya tawar politik mereka, dan Ridwan Kamil memiliki daya tarik kuat di kalangan pemilih muda dan terpelajar.
Kekurangan: Meski populer di kalangan Gen Z, pasangan ini menghadapi tantangan dalam menarik simpati kelompok usia lebih tua. Selain itu, skeptisisme terhadap kemampuan mereka merealisasikan visi ambisius dalam jangka pendek masih menjadi sorotan.
Pasangan Dharma Pongrekun - Kun Wardana
Pasangan independen ini menawarkan visi alternatif dengan pendekatan spiritual dan kemandirian lokal. Meski kurang diunggulkan dalam survei, mereka memanfaatkan basis pendukung yang loyal untuk mengusung isu-isu moral dan pemberdayaan masyarakat.