Mohon tunggu...
Land AdnanFirdaus
Land AdnanFirdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Energi Oleh Rusia Terhadap NATO Menyebabkan Energy Insecurity Bagi Negara Anggota NATO: Perang Rusia-Ukraina

3 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   06:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung. Negara-negara anggota European Union (EU) yang tergabung dalam aliansi pertahanan The North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang berada di kubu Ukraina saat ini semakin memburuk keadaannya, kenaikan harga listrik misalnya yang sudah lebih dari 10 kali dinaikkan dalam 8 bulan terakhir ini dan ini meningkatkan 5 kali lipat tagihan listrik dibandingkan tahun lalu. 

Hal ini menyebabkan harga akomodasi seperti transportasi, kamar hotel, serta food and beverage juga ikut naik. Namun hal yang membuat Eropa semakin suram adalah musim dingin yang datang lebih awal ditengah keterbatasan kebutuhan energi gas alam yang dibatasi supply-nya oleh Rusia. 

Mungkin anda sudah pernah melihat ada sebuah video dimana seorang laki-laki Rusia menyalakan api di kompor gas dia selama 24 jam dengan menyandingkan foto presiden Putin di sebelahnya, hal ini dia lakukan untuk mengejek negara-negara NATO yang sedang krisis gas alam, yang mana negara Eropa sangat memerlukan energi tersebut sebagai pembangkit listrik, bahan bakar dan untuk penghangat ruangan di musim dingin. Harga listrik yang tinggi bukan hanya mengganggu rumah tangga, namun pabrik-pabrik, industri, dan bisnis juga terkena dampaknya, yang mana semua ini mengarah pada resesi dengan daya beli menurun drastis di Eropa.

Kekurangan energi di Eropa ini disebabkan oleh kebocoran pipa gas milik Rusia yaitu Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Rusia yang sudah menaikkan harga gas 2 kali lipat dan mengurangi supply gas hanya 50% sekarang mendadak tidak bisa mengirim gas sama sekali akibat kebocoran pipa gas tersebut. Namun pertanyaannya adalah "Apakah kebocoran pipa gas Rusia ini hanya kebetulan atau sengaja dibuat?!" Energi telah menjadi dimensi sentral dalam strategi keamanan. Negara-negara anggota NATO mulai tidak solid soal posisinya di Ukraina, terutama Jerman dan Denmark yang mengatakan bahwa kebocoran pipa Nord Stream 1 dan 2 merupakan sebuah sabotase. 

Lantas siapa dalang dibalik sabotase kebocoran pipa gas Rusia tersebut? Jika NATO yang melakukannya sendiri, ini merupakan langkah bodoh yang jelas akan membahayakan mereka akibat kedinginan, sementara pihak Rusia menyatakan jelas bukan mereka yang melakukan sabotase ini karena kerusakan pipa gas sudah pasti 100% merugikan Rusia. Secara negara, Jerman mendapatkan supply kebutuan nasional akan gas alam sebesar 50% dari Nord Stream 1, Perancis 25%, dan Italia 46%. Sanksi yang dijatuhkan oleh NATO terhadap Rusia justru merugikan mereka sendiri. 

Tidak solidnya anggota NATO di perang Rusia-Ukraina dibuktikan dengan inkonsistensi mereka terhadap sanksi yang mereka berikan kepada Rusia, NATO menyatakan agar negara anggotanya tidak lagi membeli atau menggunakan semua yang berasal dari Rusia. Negara seperti Jerman yang energinya sangat bergantung pada Rusia tetap membeli gas alam dari Rusia dengan menghiraukan statement dari NATO. 


Di saat Amerika meminta negara EU untuk menyisihkan sebagian GDP mereka untuk mendukung operasional NATO, Jermah malah mengatakan bahwa Eropa tidak membutuhkan NATO. Dalang dibalik sabotase kebocoran Nord Stream 1 dan 2 kemungkinan besar adalah Amerika yang ditujukan agar tidak adanya dualisme dan inkonsistensi di negara EU dalam mendukung Ukaina. 

Energi gas alam menjadi aspek yang sangat krusial dan menjadi pertimbangan strategis bagi negara EU, terutama Jerman yang sangat bergantung pada gas Rusia. Dari kasus negara EU ini, urgensi keamanan energi era modern yang menjadi isu politik dan publik bagi negara Eropa agar bisa mempertahankan keberlangsungan negaranya sendiri ketimbang membahayakan negara dan warganya demi membantu negara lain, dalam hal ini Ukraina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun