Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa sering kali berhadapan dengan berbagai istilah yang mungkin belum familiar sebelumnya, terutama bagi mereka yang baru memulai studi di perguruan tinggi. Istilah-istilah ini tidak hanya penting untuk dipahami, tetapi juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di kampus, diskusi akademik, hingga urusan administrasi. Berikut adalah beberapa kata dan frasa yang sering dipakai dalam dunia perkuliahan.
1. Maba
Maba adalah singkatan dari Mahasiswa Baru, yaitu sebutan bagi mahasiswa yang baru saja diterima di perguruan tinggi dan memulai tahun pertamanya di kampus. Maba biasanya menghadapi masa transisi dari kehidupan sekolah menengah ke dunia perkuliahan yang lebih mandiri dan penuh tantangan. Mereka sering kali mengikuti kegiatan orientasi seperti.
2. Kupu-Kupu
Kupu- Kupu adalah singkatan dari Kuliah Pulang- Kuliah Pulang Istilah gaul di kalangan mahasiswa yang merujuk pada gaya hidup di mana seorang mahasiswa datang ke kampus hanya untuk mengikuti perkuliahan, kemudian langsung pulang setelah kelas selesai tanpa terlibat dalam kegiatan lain di luar jadwal akademik.Â
Pola ini sering kali mencerminkan rutinitas yang minim interaksi sosial atau partisipasi dalam kegiatan non-akademik, seperti organisasi mahasiswa, komunitas, atau acara kampus lainnya.
Mahasiswa yang menjalani gaya kupu-kupu biasanya lebih fokus pada aktivitas perkuliahan formal dan cenderung menghindari kegiatan di luar jam kelas. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tuntutan waktu karena pekerjaan paruh waktu, keinginan untuk fokus pada akademik, jarak tempat tinggal yang jauh dari kampus, atau mungkin karena sifat introvert yang lebih nyaman dengan kegiatan individual.
3. Kura- Kura
Kura-Kura dalam konteks ini adalah singkatan dari Kuliah Rapat Kuliah Rapat, yang menggambarkan gaya hidup mahasiswa yang aktif tidak hanya dalam perkuliahan, tetapi juga dalam berbagai organisasi, komunitas, atau kegiatan kampus lainnya. Mahasiswa yang menjalani pola Kura-Kura biasanya memiliki jadwal yang padat, di mana mereka sering menghadiri kuliah dan segera mengikuti rapat organisasi atau unit kegiatan mahasiswa (UKM) setelahnya.
Gaya hidup ini mencerminkan mahasiswa yang sangat terlibat dalam aktivitas non-akademik di luar perkuliahan formal. Mereka mungkin menjadi anggota aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), himpunan jurusan, komunitas sosial, atau organisasi lainnya. Kura-Kura sering kali dianggap sebagai mahasiswa yang memiliki semangat tinggi dalam pengembangan diri, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.Â
Mereka tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga berusaha mengasah keterampilan soft skills seperti kepemimpinan, manajemen waktu, komunikasi, dan kerja tim