Pada malam harinya, dialanjutkan dengan Pagelaran Wayang Kulit yang masih dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-79. Acara diawali dengan pembukan yang dimulai oleh MC (Bapak Wiyarto) dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Panitia HUT RI (Bapak M. Harun Ali Marzuki), Kepala Desa Pagelaran (Bapak Juli Hermanto), dan Camat Kecamatan Watukumpul (Bapak Agus Syarif Nurhadi, S.H).
Kegiatan Pagelaran Wayang Kulit ini mengundang Ki Aditya Sabda Anindhita, S.Sn dari Pekalongan sebagai dalang dengan crew pengiring gamelan dengan lakon Semar Mabngun Kahyangan. Secara luas lakon ini menceritakan tentang upaya Semar, tokoh punakawan yang memiliki sifat bijaksana dan penuh kasih dalam membangun kahyangan. Kahyangan yang dimaksud adalah tempat dimana manusia dapat hidup damai, rukun, dan sejahtera.
Pagelaran Wayang Kulit adalah warisan budaya yang harus dilestarikan, budaya yang memiliki nilai luhur dan nasihat-nasihat tentang pelajaran hidup manusia. Tidak hanya sebagai huburan semata, Pagelaran Wayang Kulit memiliki manfaat dan tujuan untuk pendidikan karakter, penguatan nilai religius, dan nilai-nilai kebangsaan.
Dengan diadakannya kegiatan Semarak HUT RI ke-79, dari Panitia Penyelenggara maupun Mahasiswa KKN Kolaborasi berharap untuk generasi muda penerus bangsa memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan berbudi perkerti luhur dalam kehidupan bermasyarakat.sÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H