Mohon tunggu...
Lamtiur
Lamtiur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar dengan hobby bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terbakarnya Depo Pertamina Diikuti Warga Sekitar yang Menjadi Korban Kebakaran

9 Maret 2023   09:50 Diperbarui: 9 Maret 2023   09:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada 3 Maret 2023 warga Jakarta dan sekitarnya dihebohkan dengan tragedi terbakarnya Depo BBM Pertamina Plumpang di Tanah Merah. Kejadian tersebut mengakibatkan banyak warga yang menjadi korban atas kebakaran tersebut.

Lantas adapun beberapa pihak yang bertanya-tanya mengapa bisa warga membangun dan mendirikan rumah di wilayah Depo Pertamina yang seharusnya menjadi lahan ilegal? Menjawab pertanyaan ini, warga Tanah Merah telah diberikan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) oleh Gubernur kota Jakarta, Anies Baswedan.

IMB tersebut diterbitkan oleh Anies Baswedan pada tahun 2021 dan berlangsung selama 3 tahun. IMB memang diberikan kepada warga Tanah Merah, namun disayangkan warga Tanah Merah sendiri tak memiliki Sertifikat resmi kepemilikan lahan untuk membangun pemukiman. Hal ini pun memicu beberapa aspek termasuk Politik, dikarenakan banyak oknum-oknum yang akhirnya memberikan komentar negatif mengenai kinerja Gubernur Jakarta dan Petinggi Pertamina.

Lalu apa tanggapan dari Erick Tohir selalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Pertamina (Persero) mengenai permasalahan tersebut? Erick mengungkapkan pemerintah akan memindahkan Terminal BBM Plumpang ini ke Tanah Pelindo. Dia mengatakan, ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan perlindungan bagi masyarakat. "Lalu kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (Terminal BBM Plumpang) akan kita pindah ke Tanah Pelindo," ungkap Erick usai melakukan rapat dengan Direktur Utama Pertamina, Senin (06/03/2023).

Dia mengatakan, relokasi ke Tanah Pelindo ini diperkirakan baru siap dilakukan pada akhir 2024. Lalu, dilanjutkan dengan proses pembangunan selama 2-2,5 tahun. Dengan demikian, diperlukan waktu sekitar 3,5 tahun untuk relokasi Terminal BBM Plumpang ke Tanah Pelindo ini.

"Karena itu, kami memastikan dan kami mengingkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, karena ini bagian dari perlindungan masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden dan kami meyakini ini hal yang penting," tuturnya.

Selain itu, pemerintah dan Pertamina juga sepakat untuk membuat zona aman atau buffer zone baik di Terminal BBM Plumpang maupun di terminal BBM dan kilang minyak Pertamina lainnya. Spesifik untuk Terminal BBM Plumpang, dia menyebut buffer zone berjarak 50 meter dari tutup pagar area terminal atau kilang BBM.

"Maka kita akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang Pertamina, tidak hanya, tentu di Plumpang, tapi juga di Balongan, Semarang, tetapi khususnya di Plumpang jaraknya 50 meter dari tutup pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harapkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Keamanan jadi prioritas kita," tuturnya.

Erick pun memberikan apresiasi kepada PT Pertamina (Persero) dan juga PT Pertamina Patra Niaga yang bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang melanda kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun