Layanan komunikasi berkecepatan tinggi sangat bergantung pada ketersediaan sinyal. Layanan komunikasi satelit memerlukan sinyal nirkabel yang tidak dapat terputus atau terdegrasi. Redaman atau degradasi sinyal oleh hujan menjadi masalah terutama di daerah beriklim tropis seperti Indonesia yang mengurangi kekuatan sinyal jaringan komunikasi bumi-ruang angkasa dan hal ini menjadi tantangan bagi para insinyur radio (Sodunke et al., 2022). Tingkat curah hujan yang tinggi menyebabkan redaman hujan yang tinggi yang mengurangi kekuatan sinyal pada penerima (receiver) dan meningkatkan persentase ketidaksediannya sinyal.
Degradasi gelombang radio sangat terasa pada frekuensi transmisi di atas 10 GHz (Nor et al., 2013), terutama dikawasan tropis di mana hujan sedang atau tinggi sangat umum terjadi (Hlavkov-Schindler et al., 2007 dan Sujimol et al., 2015). Untuk pemodelan attenuasi gelombang elektromagnetik akibat hujan, diperlukan data curah hujan dengan interval 1 menit. Data curah hujan dengan waktu integrasi yang lebih lama seperti jaman sudah tersedia, data akumulasi 5 atau 10 menitan juga telah direkam oleh beberapa layanan cuaca, tetapi data dengan interval 1 menit sangat terbatas.
Tujuan
Menganalisis metode terbaik untuk mengkonversi data curah hujan dari satelit GPM menjadi data curah hujan dengan durasi 1-menit di Indonesia.
ManfaatÂ
Dapat memberikan informasi terkait dengan metode konversi terbaik dari data satelit GPM menjadi data curah hujan  menitan untuk aplikasi gelombang mikro di Indonesia.
Kesimpulan
Metode yang diuji sebagian besar terbukti efektif dalam mentransformasikan data ORG secara akurat, menunjukan potensinya dalam memberikan informasi curah hujan yang tepat pada resolusi yang lebih tinggi.
[Mahasiswa : Lamsyah Ardhyan Pratama/Universitas Andalas]
[Dosen Pembimbing : Prof. Dr. techn. Marzuki]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI