Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Problematika Kurikulum 2013

23 Januari 2016   17:59 Diperbarui: 23 Januari 2016   18:20 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

PROBLEMATIKA KURIKULUM 2013

Lamria Tambunan Mahasiswa Pascasarjana

Pendidikan Biologi FMIPA UNJ 2015

Pergantian kurikulum 2013 menjadi isu hangat sejak ditetapkan pada tahun ajaran 2013 / 2014 dan terus menjadi bahasan menarik dalam berbagai kalangan terutama di instansi pendidikan.Berbagai wacana terus berkembang di masyarakat terkait kurikulum 2013 yang sudah dikenal dengan istilah kurtilas tentunya berdasarkan sudut pandang mereka. Banyak persepsi yang berkembang dan hal itu merupakan bagian dari suatu proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Kurikulum ini merupakan terobosan baru dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan ) . Berbagai alasan yang muncul sehubungan pergantian kurikulum ini.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu masih menjabat Moh.Nuh menyatakan perlu evaluasi kurikulum pendidikan nasional dilakukan karena ada penilaian bahwa kurikulum pendidikan KTSP 2006 terlalu membebani peserta didik.Dari evaluasi tersebut diharapkan bias  ditemukan kurikulum yang sesuai standar kompetensi . ( dikutip dari edukasi.kompas.com ).

Dengan alasan tersebut menyebabkan keputusan kementerian Pendidikan dan kebudayaan semakin  mantap untuk mengadakan pergantian kurikulum tingkat KTSP 2006 dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dimulai tahun ajaran 2013 / 2014  pada berbagai jenjang mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Untuk jenjang SD sederajat akan dipangkas beberapa mata pelajaran . Pengurangan mata pelajaran ini dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan agar peserta didik tidak terlalu dijejali oleh banyaknya mata pelajaran yang mereka dapatkan di bangku SD. Sehingga diharapkan dengan adanya pengurangan ini ,dapat mengurangi beban belajar  sehingga meningkatkan kecerdasan peserta didik.

Untuk jenjang SMP dan SMA kurikulum 2013 sudah berlangsung dan telah diuji coba atau disosialisasikan namun hingga pada saat ini masih membingungkan banyak pihak. Pernah terjadi di sekolah tertentu selama Satu semester kurikulum 2013 suudah berlangsung, tapi pada semester berikutnya berubah lagi dan kembali lagi dengan kurikulum Tingkat satuan pendidikan.Tentunya hal ini menimbulkan kebingungan ,peserta didik bingung, guru bingung tentunya masyarakat juga bingung. Jadi menyulitkan banyak pihak termasuk dengan masalah pencetakan buku pegangan baik buku guru dan peserta didik.Dan masalah lainnya dengan menggabungkan mata pelajaran IPA dan IPS untuk jenjang SMP, memang diharapkan  dengan penggabungan mata pelajaran yang diajarkan dibuat lebih simple. Akan tetapi tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik  akan semakin berkurang akibat perpaduan mata pelajaran tersebut. Apalagi jika tidak di dukung dengan ketrampilan guru yang baik dan profesional dalam menyampaikan materi. Kurangnya pemahaman guru disebabkan karena latar belakang pendidikan yang dimiliki guru sewaktu kuliah karena  khususnya perguruan tinggi yang mencetak profil guru pada tahun sebelumnya untuk mata pelajaran IPA dan IPS tidak ada. Adanya jurusan Biologi dan Fisika tersendiri dan IPS juga masing-masing terpisah bukan IPS terpadu. Tentunya hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kemampuan guru untuk menyampaikan materi terhadap peserta didik.dan menurut hemat saya hal ini berpengaruh terhadap penilaian guru yautu yang dilaksanakan berupa tes UKG .

Pengurangan sebagian mata pelajaran dengan maksud mengurangi beban belajar peserta didik, tetapi muatannya berlipat ganda karena mengikuti alur pikiran dari kompetensi Inti dan jumlah jam pelajaran perminggu ditambah. Disini akan sangat berdampak bagi siswa karena beban belajarnya akan semakin berlipat ganda . selain itu rumusan dari kompetensi tersebut tidak didasarkan dari kajian yang mendalam, hasil survei dan inovasi.

Dalam setiap kurikulum memang terdapat kekurangan dan kelebihan yang dirasakan. Kita sebagai guru  hanya berharap semoga pembenahan kurikulum yang akan dicanangkan dapat menghasilkan kurikulum yang sesuai dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Majulah Pendidikan Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun