Sepp Blatter menilai pemilihan Qatar sebagai tuan rumah atau host adalah kesalahan, dan ia jugalah yang bertanggung jawab terkait itu karena ia adalah presiden FIFA saat itu.
Saat tinggal menghitung hari, Sepp Blatter juga mengatakan bila Qatar adalah negara kecil, disatu sisi peminat bola di Qatar pun hanya seperempat dari populasinya. Sepak bola dan Piala Dunia adalah untuk negara-negara besar saja yang berhak menjadi tuan rumah, jika diadakan di negara kecil kemungkinan akan terjadi masalah teknis dan mungkin juga terjadi kendala persiapan logistik para kontingen.
Beberapa hari sebelum dimulainya Piala Dunia Qatar 2022, mantan presiden FIFA Sepp Blatter justru menyepelekan kesiapan Qatar sebagai tuan rumah. Blatter juga menilai adanya pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) besar yang dilakukan pemerintah Qatar, karena ingin mengejar ketertinggalan yang harus dipenuhi Qatar seperti jumlah dan kapasitas stadion.
Pemilihan negara Asia sebagai tuan rumah adalah prestasi luar biasa bagi sepak bola AFC dan bagi dunia adalah kesalahan terbesar jika memilih Asia sebagai tuan rumah.Â
Sepp Blatter mengatakan piala dunia itu harus dilakukan atau diselenggarakan di negara besar. Seperti pada piala dunia 2026 mendatang, dimana Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Sepp Blatter mengungkapkan bahwa Komite Eksekutif FIFA telah menyetujuinya Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Amerika Serikat pada tahun 2022, namun karena alasan politik sehingga Amerika di pending menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.Â
Dalam hal ini, Blatter mengungkapkan bahwa Michel Platini yang merupakan mantan presiden UEFA, memperingatkannya bahwa rencana Amerika Serikat jadi tuan rumah tidak akan berhasil, sehingga Blatter harus memberikan tuan rumah ke negara lain.
Blatter juga menambahkan bahwa Platini saat itu diundang oleh presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dan kemudian mereka menyarankan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 untuk menggantikan AS.
Untuk itu, dia meyakinkan bahwa Platini lah dalangnya yang menentukan Qatar sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Blatter menduga, adanya udang dibalik batu. Karena setelah enam bulan dari penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia, Qatar dikabarkan membeli pesawat tempur dari Prancis senilai 14,6 miliar dolar, jelasnya.