Laga perdana Unai Emery di Aston Villa cukup menantang, dimana lawanya adalah Manchester United yang akan berlangsung Minggu, 6 November. Pelatih baru Unai Emery menghargai para pemain Aston Villa dan tidak akan memaksa mereka beradaptasi cepat dengan gaya bermainnya.
Unai Emery memiliki semboyan cukup menarik "Taktik adalah kunci kesuksesan", secara harfiah hal tersebut memang benar. Taktik adalah kunci kemenangan permainan, tapi mengaplikasikan yang sulit.
Aston Villa saat ini memiliki performa naik turun dan sempat anjlok dibawah asuhan Steven Gerrard, tak ingin berada di jurang keterpurukan klub pun memecat Gerrard dari kursi kepelatihannya.
Apakah pilihan Aston Villa sudah sangat tepat dengan memanggil Unai Emery ke Villa Park? Tidak bisa dijawab untuk saat ini karena perlu melihat keahliannya merubah Aston Villa.
Berbicara kepada pers, pelatih Emery mengatakan dia membutuhkan para pemainnya untuk sangat fokus dan mematuhi sedikit taktiknya untuk mengendalikan permainan, terutama saat pertandingan melawan tim asuhan Erik Ten Hag Manchester United.Â
Pelatih asal Spanyol ini akan menerapkan gaya permainan saat melatih Sevilla dan Villareal, tipikal permainan Unai Emery ini terbilang sulit namun sangat manjur.
Buktinya adalah Sevilla berhasil memborong tiga kali berturut-turut piala Eropa dan saat melatih Villarreal Unai Emery juga membawa Villarreal menjuarai piala Eropa, dalam artian Unai Emery sudah mengoleksi 4 trofi piala Eropa.
Pencapaian ini tentunya sangat luar biasa dan tidak semua pelatih bisa melakukan hal seperti ini, kelemahan Unai Emery di liga Spanyol adalah ia tidak pernah mengangkat trofi La Liga baik bersama Sevilla maupun Villarreal.
Unai Emery juga seorang mantan pelatih Paris Saint-Germain, jadi jam terbangnya di dunia kepelatihan tidak diragukan lagi. Unai Emery selalu berkata "bola adalah pusat permainan, jadi kami hanya perlu mengoordinasikan dan mengontrol permainan dengan bola maka permainan menjadi milik kami."
namun, saat ini Unai Emery sangat sangat senang bisa kembali ke liga Inggris. Ia ingin memperbaiki reputasinya di liga Inggris, dimana sebelumnya ia gagal bersama Arsenal.