Xavi harus memutar otak untuk mendapatkan komposisi pemain yang tangguh, agar bisa mengimbangi bahkan mengalahkan permainan lawan (AFP/KARIM JAAFAR via KOMPAS.com)
Saat ini Barcelona sedang dihantui efek kupu-kupu atau butterfly effect, dan hal ini juga diakui oleh presiden Barcelona Joan Laporta ketika ia berbicara di depan para pendukung Barca paska setelah menelan kekalahan telak atas Real Madrid 3-1 di laga El Clasico edisi Minggu, 16/10 di Stadion Santiago Bernabeu.
Joan Laporta mengatakan, jika ia ingin secepatnya menginvestasikan beberapa ratus juta euro lagi ke klub untuk melakukan transformasi di lapangan.
Menurut Joan Laporta, Barcelona sekarang dianggap seperti larva yang buruk dan tidak menarik menjadi kupu-kupu yang indah.Â
Sehingga transformasi adalah kunci utama agar metamorfosis berjalan dengan baik, sehingga Barcelona dapat semakin kuat dan kembali dikagumi oleh banyak orang di dunia.
Namun, setiap ingin melakukan transformasi Barcelona selalu mengalami masalah efek kupu-kupu, dalam artian setiap ada hal yang baru baik itu perubahan strategi, adanya pemain cedera atau adanya pemain baru tambah. Â
Maka, Barcelona selalu mengalami kebingungan besar dan selanjutnya menjadi amburadul akibat perubahan kecil yang terjadi di dalam tim.Â
Baca juga: AFC Abaikan Indonesia sebagai Kandidat Tuan Rumah Piala Asia 2023, Calon Kuat Qatar dan KoreaEfek kupu-kupu memiliki arti suatu tindakan atau perubahan kecil dapat menyebabkan pengaruh buruk besar yang tidak terduga nantinya. Bahkan efek kupu-kupu dapat mengubah hidup seseorang atau kelompok.
Barca memiliki banyak pemain berkualitas di starter utama, namun jika salah satu dari mereka absen bermain maka permainan Barcelona akan amburadul.
Hal ini yang membuat pusing pelatih Xavi Hernandez dalam meracik komposisi saat berhadapan dengan tim lainnya, para pemain Blaugrana juga sangat kesulitan setiap melakukan rotasi di lapangan. Kesannya, mereka tidak ingin bermain jika tidak di posisi yang diinginkannya.