Gelandang Paris Saint-Germain menghadapi larangan jangka panjang karena telah menghina wasit setelah bermain imbang 0-0 dengan Reims di putaran ke-10 Ligue 1 akhir pekan lalu.
Media Prancis mengungkapkan bahwa Komite Disiplin Ligue 1 kemungkinan akan meningkatkan hukuman untuk Sergio Ramos setelah lebih banyak bukti bahwa bintang Spanyol itu menghina wasit yang memimpin pertandingan.
Hasil rekaman telah diambil komisi disiplin Prancis, karena Ramos terekam melakukan penghinaan terhadap wasit Pierre Gaillouste yang mengusirnya dari lapangan, Sergio Ramos pun sementara dilarang bermain selama 2 hingga 7 pertandingan oleh komite disiplin Ligue 1.Â
Meskipun hal tersebut dibantah oleh pelatih PSG yang bernama Christophe Galtier, tetapi semua keputusan ada di tangan komite disiplin. Liga Prancis memegang teguh kedisiplinan dan melarang keras tindakan rasis dan sara.
Dilansir dari onefootball.com (12/10). Kemungkinan mantan bintang Real Madrid itu akan dikenakan hukuman seberat-beratnya jika pihak penyelenggara turnamen meninjau video tersebut dan menjadikannya sebagai barang bukti.
Ramos menerima dua kartu kuning dalam waktu kurang dari 30 detik dalam konfrontasi dengan Reims akhir pekan kemarin.
Pada menit ke-41, Ramos mendapat kartu kuning setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Reims yang berbuah kartu kuning. Kemudian setelah itu, Ramos terus bermain keras dan akhirnya mendapatkan teguran dari wasit.
Saat wasit memberikan peringatan kepadanya, Ramos langsung menghina wasit dan kemudian wasit yang bernama Gaillouste pun langsung mengeluarkan kartu kuning kedua yang diakumulasikan menjadi kartu merah.
Wasit Gaillouste memang terkenal ketat dan suka mengeluarkan kartu merah jika pemain dinilai membahayakan lawan atau beretika tidak sopan. Dalam catatan Ligue 1, Gaillouste sudah mengeluarkan 6 kartu merah dari 22 pertandingan yang dipimpinnya di Liga Prancis.Â
Saat konferensi pers, wasit berusia 33 tahun itu tidak mengatakan jika Ramos telah menghinanya. Gaillouste hanya berkata alasannya mengkartu merah dirinya karena telah melakukan pelanggaran keras.